Buku ini sebagai panduan dalam proses pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Radiologi FK Undip. Adapun Materi yang dibahas: BAB I. Anatomi Traktus Urogenital Ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra, prostat, vas deferen, vesikula seminalis, penis, skrotum, vulva, vagina, uterus, tuba, ovarium. BAB II. Pemeriksaan Radiologi Traktus Urogenital Pemeriksaan Urografi Intra Vena (UIV) Pemeriksaan Antegrad Pielografi (APG) Pemeriksaan Retrograd Pielografi (RPG) Pemeriksaan Cystografi Pemeriksaan Micturating Cystouretrography (MCU) Pemeriksaan BIPOLAR Uretrosistografi (BUS) Pemeriksaan Uretrosistografi Pemeriksaan Uretrografi Pemeriksaan HSG Pemeriksaan Genitografi Pemeriksaan USG Traktus Urinarius Pemeriksaan USG Testis Pemeriksaan USG Prostat CT scan traktus genitourinaria MR Urografi BAB III. Patologi Traktus Urogenital Neoplasma, inflamasi, trauma, kelainal kongenital, kelainal lain Melalui buku ini diharapkan para peserta didik PPDS -1 Radiologi dapat memiliki kompetensi sebagai radiolog dengan memberikan kesimpulan pemeriksaan secara tepat.
Buku ini sebagai panduan dalam proses pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Program Studi Radiologi FK Undip. Adapun Materi yang dibahas: BAB I. Positioning. BAB II. Trauma, infeksi, inflamasi, dan degenerasi II.1. Trauma; trauma kepala, fraktur pada ekstremitas superior, fraktur ekstremitas inferior. II.2. Osteomyelitis. II. 3. Arthritis; osteoarthritis (OA), rheumatoid arthritis, arthritis gout, avaskular nekrosis. BAB III. Tumor dan tumor like lesion Tumor jinak tulang Tumor ganas tulang Tumor like lesion BAB IV. Bone mineral densitometry Bone mineral densitometri ( BMD) BAB V. USG DAN CT Muskuloskeletal BAB VI. MRI Muskuloskeletal Melalui buku ini diharapkan para peserta didik PPDS -1 Radiologi dapat memiliki kompetensi sebagai radiolog dengan memberikan kesimpulan pemeriksaan secara tepat.
Modul ini membahas tentang anatomi dan pemeriksaan kedokteran nuklir sehingga memudahkan peserta didik dalam pendidikan radiologi. Prosedur diagnostik di kedokteran nuklir, sinar gamma digunakan karena memiliki jarak penetrasi yang panjang sehingga dapat menembus jaringan tubuh dengan mengg gunakan kamera yang disebut kamera gamma. Adapun materi yang dipaparkan: BAB 1. Tiroid BAB 2. Jantung BAB 3. Tulang BAB 4. Kelenjar Saliva BAB 5. Otak BAB 6. Traktus Urinarus BAB 7. Scintimammography BAB 8. Onkologi BAB 9. Ductus Nasolacrimalis BAB 10. Aliran LCS BAB 11. Traktus Gastrointestinal BAB 12. Kelenjar Limfe BAB 13. Infeksi BAB 14. Testis BAB 15. Tata laksana penanggulangan reaksi radio farmaka Semua obat radioaktif yang digunakan di kedokteran nuklir menggunakan dosis aktivitas yang sangat rendah sekali. Di kedokteran nuklir energi radiasi yang digunakan adalah sumber radiasi terbuka. Melalui buku ini diharapkan para peserta didik PPDS -1 Radiologi dapat memiliki kompetensi sebagai radiolog dengan memberikan kesimpulan pemeriksaan secara tepat.
Buku ini mempelajari struktur, perkembangan, fungsi, dan mekanisme serta pengenalan awal manifestasi klinik/kelainan/penyakit pada sistem kardiovaskuler, sistem darah dan limfatik serta sistem respirasi. BAB. I. ANATOMI SISTEM RESPIRASI 1. Anatomi Cavum Thoracis 2.Anatomi Sistem Respirasi BAB. II. HISTOLOGI SISTEM RESPIRASI 1. Struktur Mikroskopis Traktus Respiratorius Atas 2. Struktur Mikroskopis Traktus Respiratorius Bawah BAB. III. FISIOLOGI RESPIRASI 1. Sistem Respirasi 2. Aspek Mekanik dan Fisiologik Respirasi 3. Volume dan Kapasitas Paru BAB. IV. KIMIA SISTEM RESPIRASI 1. SIstem Buffer Pada Respirasi Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, mahasiswa mapu menjelaskan mengenai system respirasi pada manusia secara terintegrasi dari aspek anatomi, histologi, fisiologi, biokimia dan kimia serta aplikasinya pada klinis dengan tingkat ketepatan mencapai 90%.
Buku ini membahas Anatomi Bedah. Adapun pembahasan terdiri dari: A. Surgical Anatomy of Head and Neck; 1. Tulang tengkorak 2. Otak Besar (Serebrum) 3. Otak Kecil (Cerebellum) 4. Batang otak (Brainstem) 5. Lapisan pelindung otak 6. Anatomisinus paranasal 7. Anatomi Leher 8. Muskuloskeletal System ( Otot Kepala dan Leher) 9. Otot leher 10. Sistem Saraf Pada Kepala DAn Leher 11. Syaraf yang ada pada kepala dan leher B. Surgical Anatomy of Abdominal Site and Gastrointestinal tract 1. Rongga Mulut ( Cavita Oris) 2. Faring (Pharynx) 3. Esofagus 4. Gaster 5. Usus halus (usus kecil) 6. Usus Besar 7. Rektum-Anus C. Surgical Anatomy of Osteology, Myology And Topography Epigenetic 1. Skeleton aksial 2. Skeleton apendikular D. Surgical Anatomy of Thoracis Site and Cardiovascular System 1. Thorax 2. Dinding thorax 3. Otot-otot thotaks 4. Diafragma 5. Vaskularisasi 6. Saraf dinding thoraks E. Surgical Anatomy of Urogenital Site 1. Ginjal 2. Ureter 3. Buli-buli 4. Uretra 5. Kelenjar Prostat 6. Testis 7. Vaskularisasi 8. Epididimis 9. Vas Deferens 10. Vesikula Seminalis 11. Penis Dengan uraian diatas diharapka pembaca dapat memahami Anatomi bedah dalam kedokteran.
Buku ini salah satu cara memahami bunyi dan bising jantung dengan mudah. Adapun materi yang dibahas: Anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang, diagnosis, Anatomi dan fisiologi jantung, bunyi jantung, bising jantung, strategi memahami bunyi dan bising jantung. Bunyi jantung adalah suara akibat vibrasi pendek pada siklus jantung sedangkan suara akibat vibrasi panjang disebut bising jantung atau mumur. Bunyi jantung adalah suara yang pertama kali yang harus didengarkan oleh pemeriksa saat melakukan pemeriksaan auskultasi jantung. Untuk memahami bunyi jantung dan bising jantung perlu kiranya mengerti siklus jantung dan hemodinamik. serta memahami arti istilah stenosis atau regurgitasi, mengetahui saat katup membuka atau menutup dan mengetahui titik patokan di bagian man katub menutup atau membuka apakah di awal, di tengah atau diakhir fase sistolik atau diastolik.
Mata sebagai reseptor penglihatan termasuk dalam kelompok indra khusus. Bila dipandang dari jenis rangsang, mata merupakan fotoreseptor, dan karena mata dapat dirangsang oleh satu rangsang yang jauh letaknya maka mata juga merupakan teleseptor. Buku Faal Penglihatan ini membahas: Anatomi, mekanisme penglihatan, penglihatan warna, susunan optik mata dan pembentukan bayangan, kelainan refraksi (pembiasan) mata, akomodasi, pupil, jalur persarafan visua dan korteks visual, proyeksi retina pada penglihatan monokuler, proyeksi stereoskopis pada penglihatan binokuler, humor aqueous. Pembahasan dalam buku ini ditekankan pada proses pembentukan bayangan di retina yang diperankan oleh susunan optik mata. Selain itu diaparkan mengenai proses penghantaran rangsang penglihatan ke korteks penglihatan.
Buku ini membahas mengenai: 10 Prinsip penanggulangan bencana/korbn massal. 1. Penanggulangan Gawat Darurat Sehari-Hari, Bencana & Korban Massal 2. Jangan Pindahkan Bencana/Korban Massal Ke RS 3. Pasien yang Tepat Ke RS yang Tepat Dengan Ambulans yang Tepat pada Waktu yang Tepat 4. Hanya Triage &Damage Control Surgery Tanpa Operasi Definitif 5. Triage & Local Rapid Assesment (Health & Needs) 6. Risk & Hazard Assesment dan Management 7. Single Disaster Plan untuk Multi Hazard 8. Tim Yang Tepat Di Tempat yang Tepat, pada Waktu yang Tepat dengan Pengetahuan yang Tepat, Keterampilan Yang Tepat dan Logistik yang Tepat 9. Dalam Suatu Bencana/Korban Massal Masalah yang Kita Hadapi Adalah Bagaimana Caranya Supaya Para Pengungsi (Displaced Persons) Dapat Tetap Hidup Sehat di Tempat Pengungsian. Terutama Bagi Mereka Dengan Kebutuhan Khusus (Special Needs People) 10. You Are On Your Own For The First 24-48 Hours)
Pembahasan materi dalam buku ini terbagi dalam 6 bab: Bab 1. Pengantar Masalah Pada Sistem Digestivus dan Hepatobilier Bab 2. Masalah Rongga Mulut dan Oesophagus Bab 3. Diare Bab 4. Nyeri Pada Abdomen Bab 5. Ikterik Bab 6. Tumor Abdomen, Kelainan Kongenital, dan Masalah Sistem Digestif Lainnya Hadirnya buku ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami kelainan pada sistem digestivus dan hepatobilier dengan menggunakan pendekatan masalah atau keluhan. Permasalahan yang ada merupakan kasus yang banyak dijumpai dalam praktek klinik. Masalah sistem ini berkaitan dengan beberapa bidang ilmu, yaitu: dalam bidang ilmu bedah, ilmu kesehatan anak, ilmu penyakit dalam, patologi anatomi, parasitologi, mikrobiologi. Pembahasan materi dalam buku ini terbagi dalam 6 bab: Bab 1. Pengantar Masalah Pada Sistem Digestivus dan Hepatobilier Bab 2. Masalah Rongga Mulut dan Oesophagus Bab 3. Diare Bab 4. Nyeri Pada Abdomen Bab 5. Ikterik Bab 6. Tumor Abdomen, Kelainan Kongenital, dan Masalah Sistem Digestif Lainnya Hadirnya buku ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami kelainan pada sistem digestivus dan hepatobilier dengan menggunakan pendekatan masalah atau keluhan. Permasalahan yang ada merupakan kasus yang banyak dijumpai dalam praktek klinik. Masalah sistem ini berkaitan dengan beberapa bidang ilmu, yaitu: dalam bidang ilmu bedah, ilmu kesehatan anak, ilmu penyakit dalam, patologi anatomi, parasitologi, mikrobiologi.
Buku ini membahas bagaimana keluarga dapat melakukan tindakan yang mendukung proses pengelolaan DM t ipe 2 termasuk dalam mempertahankan kadar gula darah melalui peningkatan perilaku diabetes self-managemet Pembahasan materi dalam buku ini terbagi dalam : Modul 1: DIABETES MELITUS TIPE 2 Modul 2: TERAPI FARMAKOLOGI DM TIPE 2 Modul 3: AKTIVITAS FISIK Modul 4: KEBUTUHAN NUTRISI KLIEN DM TIPE 2 Modul 5: KONTROL GLIKEMIK Modul 6: NIAT DAN SPIRITUALITAS Modul 7: PERAWATAN BERPUSAT KELUARGA DM merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan lama. Keluarga memiliki peran cukup strategis dalam membentuk niat penderita DM tipe 2 dalam melakukan perilaku tertentu seperti manajemen diri Diabetes Melitus.