Usia prasekolah merupakan periode emas tumbuh kembang anak, dengan rentang usia 3-6 tahun. Masa ini mempunyai arti penting dan berharga karena masa ini merupakan pondasi tumbuh kembang bagi masa depan anak. Adapun materi yang dibahas adalah: A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah B. Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah C. Alat Permainan Edukatif (APE) D. Tips untuk Ibu dalam Mendidik Anak Usia Pra Sekolah E. Bahan Rumah Tangga untuk Alat Permainan Edukatif Usia prasekolah dimulai saat anak meninggalkan usia 3 tahun sampai dengan memasuki usia 6 tahun. Perlu diingat setiap anak adalah unik, ada perbedaan individu yang menyebabkan pertumbuhan setiap anak bervariasi, adapun faktor yang mempengaruhinya pertumbuhan antara lain: 1. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik; a. Pentingnya pertumbuhan otak b. Faktor Keturunan c. Gizi d. Pengaruh penyakit dan obat-obatan e. Faktor lingkungan f. Faktor Psikologis 2. Pertumbuhan anak usia 3-6 tahun 3. Pertumbuhan otak dan sistem saraah anak 4. Perkembangan kemampuan anak
Buku ini ditujukan kepada mahasiswa PPDS Departemen Opthalmology Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Adapun tema yang dibahas pada buku ini adalah: BAB I Pemeriksaan Visus BAB II Pemeriksaan Pengukuran Tekanan Intraokuler dan Lapang Pandang BAB III Pemeriksaan Dry Eye BAB IV Pemeriksaan Opthslmologi katarak dan Bedah Refraktif BAB V Pemeriksaan 6P'S pada Orbita, Pemeriksaan Ptosis dan Entropion BAB VI Pemeriksaan Hirschberg Test, Krimsky, Cover Uncover, Prism Alternate Cover Test BAB VII Pemeriksaan Oftalmologi Neurooftalmologi BAB VIII Pemeriksaan Funduskopi BAB IX Pemeriksaan Visus dengan Tumbling E pada Komunitas Error! Bookmark not defined Buku ajar kali ini membahas mengenai pemeriksaan mata dasar yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit mata.
Teknologi Ekstrusi dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Makanan, berguna untuk membuat produk makanan beraneka ragam. Antara lain; snack, pasta, beras tiruan, es krim, cookie, daging tiruan, sosis, dan marshmallow. Adapun tema yang dibahas pada buku ini adalah: 1. Snack Berbahan Dasar Jagung 2. Makaroni 3. Beras tiruan 4. Pasta beras 5. Snack gandum 6. Ekstrusi es krim 7. Ekstrusi barley 8. Teknologi ekstrusi pada daging tiruan berbahan dasar gandum 9. Ekstrusi cookie 10. Ekstrusi shorgum 11. Ekstrusi sosis ayam 12. Produk ekstrusi singkong 13. Ekstrusi marshmallow 14. Ekstrusi produk kacang polong Ekstrusi merupakan proses kombinasi antara lain; pencampuran, pemasakan, pengadonan, penghancuran, percetakan dan pemesanan. Bertujuan untuk meningkatkan keragaman jenis produk pangan dalam berbagai bentuk, tekstur, warna serta cita rasa.
Buku ajar ini memaparkan anatomi fisiologi pendengara, jenis dan derajat gangguan pendengaran, pemeriksaan fungsi pendengaran, serta diagnosis dan tatalaksana gangguan pendengaran. Adapun tema yang dibahas pada buku ini adalah: BAB I. Anatomi dan Fisiologi Hidung Anatomi telinga terdiri dari, telinga bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam. Selanjutnya membahas fisiologi pendengaran, transmisi pendengaran, mekanisme hantaran tulang dan udara. BAB II. Gangguan Pendengaran Bayi dilahirkansetiap tahunnya dengan keadaan tuli ringan, berat sangat berat. BAB III. Pemeriksaan dan Fungsi Pendengaran Pemeriksaan fungsi pendengaran dilakukan dengan cara, seperti: bisik, tes garpu tala, dengan alat elektronik seperti audiometri nada murni. BAB IV. Diagnosis dan Tatalaksana Gangguan Pendengaran Gangguan pendengaran sering dijumpai baik pada anak-anak maupun pada orang dewasa.
Buku ini membahas kelainan hidung non inflamasi dan kelainan hidung inflamasi, meliputi: anatomi, fisiologi, etiopatogenesis, faktor risiko dan diagnosis masing-masing kelainan. Adapun tema yang dibahas pada buku ini adalah: A. Kelainan Hidung Non Inflamasi Benda asing hidung dan sinus paranasal Epistaksis dengan penyulit Gangguan penghidu Kelainan kongenital hidung Lesi jinak hidung dan sinus paranasal Kelainan septum nasi dan konka hipertrofi B. Kelainan Hidung Inflamasi Rinosinusitis akut Rinosinusitis kronik primer Rinosinusitis kronik sekunder Infeksi jaringan penunjang hidung Setelah mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut sehingga dapat melakukan diagnosis dengan tepat.
Bobath dan Karel adalah dokter dan ahli neurorebilitasi terutama pada pasien dewasa, yang mengalami masalah nerologis terutama cerebral palsy. Adapun tema yang dibahas pada buku ini adalah: 1. Konsep Bobath: perkembangan dan teori yang mendasari saat ini 2. Pemahaman tentang gerakan fungsional sebagai dasar untuk penalaran klinis 3. Asesme dan penalaran klinis dalam konsep Bobath 4. Evaluasi latihan 5. Bergerak antara duduk dan berdiri 6. Kontrol lokomosi (The control of locomotion) 7. Pemulihan fungsi ekstremitas atas 8. Mempelajari kolaborasi dalam tatanan rehabilitasi: pendekatan 24 jam konsep Bobath Buku ini memberi panduan melalui prinsip umum ke aplikasi yang lebih spesifik tentang prinsip neurofisiologi dan re-education gerakan dalam pemulihan area penting, terk gerakan antara duduk dan berdiri, lokomosi dan pemulihan fungsi ekstremitas atas.