Buku ini terdiri dari 6 BAB. Bab. I Pendahuluan Bab II Stres Bab III Kecemasan Bab IV Depresi Bab V Manajemen Bab VI Ilustrasi kasus Seseorang yang sedang mengalami problem kehidupan dapat berdampak pada gangguan fungsi organ tubuh dan mental emosional. Ada tiga istilah yang digunakan dalam buku ini, yaitu: stres, cemas dan depresi.
Materi yang disajikan dalam buku ini, terdiridari: Modul 1 Pengertian Modul 2 Usulan penelitian Modul 3 Masalah Modul 4 Tujuan Modul 5 Konsep dan variabel Modul 6 Desain Modul 7 Instrumen Modul 8 Populasi dan sampel Modul 9 Editing, koding dan tabulasi Modul 10 Perhitungan dan uji statistik Modul 11 Penyajian data Modul 12 Laporan penelitian Modul 13 Usulan penelitian Modul 14 Manajemen Buku ini disajikan secara sederhana untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami materi yang ada, dapat menimbulkan minat untuk mempelajari secara mendalam.
Buku ini terdiri dari; Bab 1 Pendahuluan Bab 2 Perkembangan rahang dan muka Bab 3 Perkembangan oklusi Bab 4 Perkembangan jaringan lunak Bab 5 Etiologi Maloklusi Bab 6 Maloklusi Bab 7 Diagnosis Maloklusi Bab 8 Perencanaan Perawatan Ortodonti Bab 9 Perawatan Maloklusi Kelas I Angle Bab 10 Perawatan Maloklusi Kelas II dan III Angle Bab 11 Peranti Ortodonti Bab 12 Perubahan jaringan pada pergerakan gigi Bab 13 Retensi dan Relaps Bab 14 Sefalometri Bab 15 Tindakan pembedahan pada perawatan ortodonti Bab 16 Perawatan ortodonti pada kasus celah bibir dan langit-langit Bab 17 Indeks Maloklusi Pada buku edisi 2 terdapat tambahan penjelasan pada bab 14 tentang sefalometri, yang menyangkut indikasi penggunaan sefalometri pada kasus tertentu. Pada bab 15 tentang tindakan pembedahan pada perawatan ortodonti ditambahkan satu sub bab mengenai osteogenesis distraksi.
Latar belakang : Hepar merupakan salah satu organ vital mempunyai peran penting dalam metabolisme. Kerusakan sel dan fungsi hepar dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya disebabkan oleh obat-obatan. Prasetamol obat yang dapat digunakan sebagai terapi penurun panas dan pereda nyeri ringan. Parasetamol dikenal sebagai salah satu penyebab kejadian gagal fungsi hepar akut. Dalam studi epidemiologi dikatakan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 50% dari 2000 kasus gagal ginjal hepar pertahun, obat-obatan merupakan penyebab utama. Pada beberapa penelitian dilaporkan bahwa 2,6% dari 267 kasus gagal fungsi hepar akut disebabkan karena pemakaian parasetamol, bahkan di negara Asia dari seluruh kasus overdosis parasetamol, sekitar 7,3% jatuh kedalam keadaan hepatotoksik. Adanya hepatotoksik dikarenakan obat dapat didiagnosa dengan beberapa pemeriksaan antara lain dengan cara pemeriksaan kimia darah. Adanya kerusakan hepatoseluler dapat dinilai dengan peningkatan nilai serum aminotransferase. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian parasetamol terhadap perubahan fungsi hepar aminotransferase SGPT SGOT pada tikus wistar pada hari tertentu. Metode : Penelitian eksperimental Randomized Post Test Only Control Group Design menggunakan 25 ekor tikus wistar galur murni. 20 ekor tikus wistar diberikan perlakuan berupa pemberian parasetamol oral 18 mg setiap 6 jam dan setiap hari ke 3,5,7,10,(H3, H5, H7, H10) dilakukan terminasi sebanyak 5 ekor dan diambil sampel darahnya untuk dilakukan pemeriksaan aminotransferase. 5 ekor tikus tersisa yang tidak mengalami perlakuan (K) juga dilakukan terminasi dan dilakukan pemeriksaan aminotransferase sebagai kontrol. Dilakukan uji statistik Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan Manna Whitney. Hasil : Kadar rerata SGPT K (48,65+10,76), H3 (48+13,45), H5 (62,15+11,44), H7 (89,36+10,07), H10 (70,86+13,25) terdapat perbedaan kadar rerata SGPT signifikan pada H5 dibanding K dengan p