Mendung Tak Selamanya Hujan. Pepatah tersebut tepat kiranya jika kita sandingkan dengan berbagai macam penyakit dewasa ini. Banyaknya simtom (gejala penyakit) yang muncul tidak melulu mengindikasikan penyakit yang diderita. Diagnosis lebih lanjut pun diperlukan agar tindakan yang diambil tidak menimbulkan masalah baru, malapraktik, misalnya. Dengan demikian, diagnosis yang tepat merupakan asas vonis yang harus dipegang. Diagnosis yang tidak tepat, sebagai misal untuk penyakit-penyakit langka, tidak hanya berdampak buruk bagi penderita, tetapi juga ilmu kedokteran secara umum karena hal tersebut akan mengurangi kemampuan dan kompetensi tenaga-tenaga medis untuk menangani penyakit tersebut. Buku yang ditulis oleh seorang Guru Besar Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ini merupakan hasil ikhtiar dalam mengenali berbagai tanda dan gejala penyakit. Diharapkan dapat menjadi pegangan bagi praktisi serta mahasiswa dalam bidang kedokteran dan kesehatan, serta masyarakat umum.
Gaya hidup kaum urban yang cenderung jauh dari gaya hidup sehat menjadi salah satu pintu masuk bagi berbagai macam penyakit, salah satunya adalah kanker dengan berbagai macam derivatifnya. Makanan cepat saji, makanan kalengan, makanan dengan pengawet, serta berbagai macam zat lain begtu mudah kita dapatkan dan, entah sadar entah tidak, kita konsumsi secara rutin. Kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat meningkatkan zat bersifat menyebabkan penyakit kanker (karsinogenik) tersebut terdapat juga pada berbagai macam benda, seperti plastik, stirofoam, minyak goreng bekas pakai, dan masih banyak lagi. Bahan-bahan tersebut memang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, tetapi sel kanker tidak hanya disebabkan dari abhan-bahan tersebut. Bahkan, banyak kasus kanker muncul tanpa diketahui faktor penyebabnya. Langkah-langkah antisipatif mutlak diambil agar faktor-faktor penyebab kanker dapat dihindari. Buku yang ditulis oleh seorang Guru Besar Kedokteran Universitas Dionegoro Semarang ini merupakan referensi dalam mengenali berbagai tanda dan gejala penyakit. Diharapkan dapat menjadi pegangan bagi praktisi serta mahasiswa dalam bidang kedokteran dan kesehatan, serta masyarakat umum.
Masyarakat umum jika melihat kegagalan tindakan medis selalu dengan mudah menuduh sebagai malapraktik kedokteran. Apakah dokter yang melakukan goresan pada organ tubuh bisa dikatakan malapraktik karena memenuhi delik penganiayaan yang menimbulkan luka? Tentunya tidak semudah tuduhan itu. Ada indikator yang menyertai tindakan malapraktik kedokteran bisa terjadi, (1) standar profesi, (2) standar pelayanan, dan (3) standar prosedur operasional. Dalam hubungan antara dokter dan pasien, walaupun pasien dari pihak yang kurang memahami tentang masalah kesehatan, tetapi hendaknya pihak dokter dan rumah sakit dapat memenuhi kewajibannya untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, dan standar operasional prosedur kepada pasien, baik diminta maupun tidak diminta. Buku ini akan mengajak kita untuk memahami cara memvisualisasikan konsep matematika yang jelas dan tepat menggunakan software Geogebra. Software yang mudah untuk dapat digunakan, khususnya bagi guru-guru Matematika. Dengan begitu, tugas-tugas guru pun akan menjadi mudah.
Buku Ajar Manajemen Komplikasi Pasien Hemodialisa ini disusun berdasarkan Kurikulum Keperawatan Nasional Indonesia, yang berisikan materi-materi pokok dalam memberikan Asuhan Keperawatan pasien dengan gangguan system perkemihan khususnya pasien dengan penurunan fungsi ginjal. Buku ini ditulis sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam memberikan Asuhan Keperawatan pasien dengan menerapkan manajemen yang dapat digunakan untuk meminimalkan terjadinya komplikasi selama pasien menjalani terapi hemodialisa. Buku ini dirancang agar dapat mempermudah peserta didik dalam mempelajari dan memahami isi buku. Terdapat lima (5) bab dalam buku ini terdiri atas pengetahuan penyakit ginjal kronis dan manajemen yang dilakukan dalam perawatan pasien hemodialisa. Setiap bab dilengkapi dengan soal-soal uji kompetensi diharapkan dari peserta didik, dapat meningkat minat serta kemudahan dalam pemahaman.
Sistem darah mengandung lebih dari 10 jenis sel darah yang berbeda (garis keturunan) dengan berbagai fungsi: Leukosit mewakili banyak jenis sel khusus yang terlibat dalam imunitas bawaan dan didapat. Eritrosit menyediakan transpor O2 dan CO2, sedangkan megakaryocytes menghasilkan platelet untuk pembekuan darah dan penyembuhan luka. Semua tipe sel darah muncul dari sel induk hematopoietik yang sebagian besar berada di sumsum tulang, sebuah situs utama hematopoiesis dewasa. Hematopoiesis adalah proses di mana sel-sel darah dibuat. Teori monophyletic tentang hematopoiesis, yang diterima secara luas, menunjukkan bahwa semua sel hematopoietik dihasilkan atas dasar sel-sel batang pluripoten, yang menjadi yang tidak berpotensi dan berdiferensiasi menjadi sel-sel prekursor sebelum kemudian membentuk sel-sel darah matang. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.
Buku ajar ini diharapkan sebagai panduan dalam menjalankan blok kedokteran forensic dan medicolegal. Buku ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari kedokteran forensic dan medicolegal sesuai dengan standar kurikulum Pendidikan kedokteran. Buku ini terdiri dari 8 pokok materi utama, yang meliputi : 1. Thanatology; 2. Visum et repertum; 3. Trauma tumpul; 4. Trauma tajam; 5. Trauma panas dan api; 6. Trauma listrik dan petir; 7. Trauma tembak; 8. Trauma kimia.
Hiperbilirubinemia pada neonates berat merupakan penyebab kematian bayi no 5 di Indonesia. Masalah kesehatan ini telah memunculkan berbagai guideline untuk memberikan tata laksana yang tepat terhadap hiperbilirubinemia pada neonates. Di Indonesia, terdapat tiga macam panduan yang digunakan, yaitu panduan yang dikeluarkan WHO, IDAI, dan Kementerian Kesehatan. Namun, untuk selain itu diperlukan juga suatu panduan Nasional Praktik Klinik yang dapat diterapkan di setiap lini fasilitas kesehatan dan oleh berbagai petugas kesehatan di Indonesia. Bilirubin merupakan hasil katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-reduksi berupa pigmen Kristal jingga. Hiperbilirubinemia/ icterus/ jaundice merujuk pada suatu keadaan yang sama. Namun, seringkali hiperbilirubinemia itu sendiri dianggap suatu icterus berat yang membutuhkan terapi. Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana kadar bilirubinemia meningkatat dengan nilai normal yang bergantung kepada usia gestasi atau berat lahir serta usia paksa natal dalam jam dan secara klinis membutuhkan fototerapi atau transfuse tukar. Buku memiliki 7 bagian utama, yang meliputi : 1. Gambaran umum hyperbilirubinemia; 2. Patofisiologi hyperbilirubinemia; 3. Pencegahan dan pengenalan dini; 4. Tata laksana hyperbilirubinemia pada neonates; 5. Fototerapi; 6. Transfuse tukar; 7. Follow-up pasien. Dilengkapi dengan table, gambar, lampiran dan juga indeks.
Buku ini secara garis besar membahas mengenai pengenalan dasar-dasar Teknik anestesi umum dan peralatan yang dibutuhkan. Tujuan khusus adalah mahasiswa akan memahami, melihat dan mengantisipasi berbagai macam kegawatan yang dibuat. Buku ini terdiri dari 8 bagian utama, yang meliputi : 1. Pengertian anestesi umum; 2. Persiapan anestesi umum; 3. Anestesi umum inhalasi; 4. Teknik anestesi umum intravena dan jenis obatnya; 5. Jenis obat dan peralatan anestesi umum; 6. Monitoring intraanestesi; 7. Monitoring pascaanestesi; 8. Komplikasi perianestesi. Dilengkapi dengan table, gambar, singkatan dan juga glosarium.