Latar belakang : Salah satu kelainan mikrovaskular pada Diabetes Mellitus adalah retinopati diabetika yang merupakan salh satu penyebab kebutaan tersering pada usia produktif. Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan hipoksia jaringan dan akan terjadi iskemia pada retina. Iskemia retina akan menstimulus Vascular Endhotelial Growth Factor (VEGF). Vascular Endhotelial Growth Factor (VEGF) merupakan faktor pertumbuhan angiogenesis yang poten dan spesifik, VEGF akan memicu terjadnya proliferasi dan migrasi sel endotel pembuluh darah dan berhubungan dengan pertumbuhan neovaskularisasi intraokuler. Aflibercept merupakan salah satu negiogenesis berupa soluble decoy receptor yang mempunyai afinitas 100 kali lebih kuat terhadap VEGF A dibandingkan Ranibizumab dan Bevacizumab. Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar VEGF cairan vitreus penderita retinopati diabetika proliferatif setelah pemberian Aflibercept dibanding kontrol. Materail dan Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental prospektif dengan post test with control design. Penelitian dilakukan di RSUP dr. Kariadi dan RSND Semarang. Total 24 sampel yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Kelompok kontrol terdiri atas 12 sampel dan diambil cairan vitreus saat menjalani operasi pars plana vitrectomy (PPV). Duabelas sampel diberikan injeksi Aflibercept 7 hari sebelum operasi PPV. Pemeriksaan kadar VEGF dilakukan menggunakan metode ELISA. Pengukuran dilakukan di laboratorium GAKI FK Undip. Hasil : Kadar VEGF pada kelompok kontrol memiliki rata-rata sebesar 1264.16 pg/ml +762,37 SD dengan nilai minimal 185,43 pg/ml dan nilai maksimal 2046,4 pg/ml. Kadar VEGF vitreus minimal kelompok dengan injeksi Aflibercept 300,17 pg/ml, kadar maksimalnya adalah 1057,8 pg/ml dengan rata-rata 447,25 pg/ml + 201,38 SD. Hasil Uji Mann-Whitney didapatkan signifikasi perbedaan sebesar 0,024 (p