Tujuan utama penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan pada umumnya ialah mengumpulkan informasi bagi (a) perencanaan kegiatan medik-klinik maupun medik-sosial, dan (b) mengembangkan substansi ilmu kedokteran itu sendiri, baik dalam peringkat biologik, klinik maupun sosial. Dengan demikian, penelitian kedokteran bukan sekedar kegiatan pengumpulan data klinik atau observasi perilaku individu maupun masyarakat di bidang kesehatan semata. rn
rn
rnSebagaimana penelitian di bidang lain, penelitian kedokteran lebih merupakan suatu way of thinking, yaitu cara bagaimana menilai suatu fenomena problematik dengan menggunakan teori yang ada, sehingga teridentifikasi dan terumuskan permasalahan utama yang dihadapi peneliti, bagaimana hipotesis yang bergayut (relevan) dikembangkan dan dirumuskan dalam rangka menjawab permasalahan tersebut, dan bagaimana suatu model rancangan penelitian dipilih dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis dan mencari jawaban yang akurat bagi permasalahn tersebut.
Modul pelatihan dan pendampingan ini dibuat sebagai media bantu untuk tenaga kesehatan agar dapat mengimplementasikan MTBS secara tepat pada balita sakit yang datang ke puskesmas.
Kegiatan-kegiatan penelitian sosial dan psikologis hampir tidak pernah dapat melepaskan diri dari penggunaan instrumen pengkuran data nonfisik. rn
rn
rnData nonfisik yang harus diungkap dalam diri subjek penelitian seringkali tidak hanya berupa data objektif seperti data identitas nama, usia, jumlah anggota keluarga dan sebagainya akan tetapi meliputi pula data mengenai berbagai aspek psikologis seperti data mengenai prestasi belajar, intelegensi, sikap terhadap sesuatu, minat, motivasi berprestasi, semangat kerja, dan semacamnya. rn
rn
rnPengukuran terhadap aspek psikologis seperti termaksud tidak dapat dilakukan secara langsung, melainkan hanya dapat dilakukan melalui pengukuran terhadap indikator-indikator perilaku yang merupakan refleksi ada-tidaknya aspek yang hendak diungkap dalam diri subjek, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Kegiatan-kegiatan penelitian sosial dan psikologis hampir tidak pernah dapat melepaskan diri dari penggunaan instrumen pengkuran data nonfisik.rnrnData nonfisik yang harus diungkap dalam diri subjek penelitian seringkali tidak hanya berupa data objektif seperti data identitas nama, usia, jumlah anggota keluarga dan sebagainya akan tetapi meliputi pula data mengenai berbagai aspek psikologis seperti data mengenai prestasi belajar, intelegensi, sikap terhadap sesuatu, minat, motivasi berprestasi, semangat kerja, dan semacamnya.rnrnPengukuran terhadap aspek psikologis seperti termaksud tidak dapat dilakukan secara langsung, melainkan hanya dapat dilakukan melalui pengukuran terhadap indikator-indikator perilaku yang merupakan refleksi ada-tidaknya aspek yang hendak diungkap dalam diri subjek, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Kegiatan-kegiatan penelitian sosial dan psikologis hampir tidak pernah dapat melepaskan diri dari penggunaan instrumen pengukuran data nonfisik. Data nonfisik yang harus diungkap dalam diri subjek penelitian seringkali tidak hanya berupa data objektif seperti data identitias nama, usia, jumlah anggota keluarga dan sebagainya akan meliputi pula data mengenai berbagai aspek psikologis seperti data mengenai prestasi belajar, intelegensia, sikap terhadap sesuatu, minat, motivasi beperestasi, semangat kerja, dan semcamnya.rnrnrnPengukuran terhadap aspek psikologis seperti termaksud tidak dapat dilakukan secara langsung, melainkan hanya dapat silakukan melalui pengukuran terhdap indikator-indikator perilaku yang merupakan refleksi ada-tidaknya aspek yang hendak diungkap dalam diri subjek, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Statistik berarti deskripsi numerik bagi sebagian besar orang. Angka kelahiran pertahun, tingkat kegagalan ibu melahirkan normal, jumlah pasien demam berdarah (DB), jumlah pasangan usia subur, berat badan bayi lahir (BBBL), tingkat pelayanan rumah sakit dan sebagainya, semuanya merepresentasikan deskripsi statistik sejumlah data yang dikumpulkan atas beberapa fenomena. Seringkali data itu dikumpulkan dari beberapa kumpulan data yang lebih besar yang mempunyai karakteristik yang ingin diperkirakan. Kita menyebur proses seleksi ini sebagai sampling. Misalnya mengumpulkan sample orang yang berpenyakit TBC menurut kelompok usia, hal ini berguna untuk menyimpulkan rata-rata usia orang berpenyakit TBC.