Maraknya sengketa yang terjadi antara pasien dengan dokter bedah plastic rekonstruksi & estetik menjadi factor utama ditulisya buku ini oleh penulis. Dengan adanya buku ini diharapkan bisa menjadi jembatan permasalahan yang mungkin timbul dan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari setelah dilakukannya Tindakan medis berupa “operasi bedah plastic estetik” yang dilakukan oleh dokter bedah rekonstruksi & estetik. Buku ini terdiri dari 6 bab, yang meliputi : bab 1 pendahuluan, bab 2 regulasi perlindungan hukum bagi dokter spesialis bedah plastic rekonstruksi & estetik yang berlaku saat ini; bab 3 problematika bedah plastic estetik pascaoperasi; bab 4 konstruksi perlindungan hukum bagi dokter spesialis bedah plastic rekonstruksi & estetik pascaoperasi; bab 5 konsep model perlindungan hukum bagi dokter spesialis bedah plastic rekonstruksi & estetik pascaoperasi; bab 6 penutup.
Kemampuan memahami permasalahan dan melakukan manajemen pada permasalahan arteri dalam sistem kardiovaskular sangatlah penting dalam praktik kedokteran. Buku ini disusun secara ringkas dan komprehensif dengan harapan dapat dijadikan sebagai sarana memahami permasalahan arteri dalam bidang kardiovaskular secara lebih dalam. Dalam buku ini disajikan berbagai materi terkait kelainan dalam bidang kardiovaskular terutama yang menyangkut pembuluh darah arteri. Buku ini terdiri dari 10 bab, yang meliputi : bab 1 Acute Limb Ischemia; bab 2 Iskemia tungkai kronis kritis; bab 3 iskemik arteri mesenterika; bab 4 aneurisma aorta; bab 5 diseksi aorta; bab 6 peripheral arterial diseases; bab 7 penyakit buerger; bab 8 raynaud phenomenon; bab 9 stenosis arteri karosis; bab 10 stenosis arteri renalis. Buku juga dilengkapi dengan gambar dan table untuk lebih memudahkan dalam memahami.
Buku ajar ini disusun untuk memenuhi pembelajaran mahasiswa kesehatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Covid-19 berdasarkan konsep penanganan dan hasil temuan klinis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Buku ini ditujukan untuk kalangan tenaga kesehatan seperti mahasiswa kesehatan maupun tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit. Pada setiap bab memuat capaian pembelajaran, deskripsi materi untuk mempermudah dalam memahami isi dari setiap bab dan di akhir bab terdapat rangkuman dan uji kompetensi. Buku terdiri dari 5 bab, yang meliputi : bab 1 covid-19; bab 2 diagnosis laboratorium; bab 3 peran tenaga Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian covid-19; bab 4 pencegahan dan pengendalian infeksi covid-19 di rumah sakit; bab 5 vakisnasi covid-19.
Penyakit tidak menular (PTM) atau juga disebut dengan penyakit kronis tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit tersebut umumnya dialami dalam waktu yang cukup lama dan lambat perkembangannya. Terdapat empat tipe utama dari penyakit tidak menular adalah penyakit kardiovaskular, Diabates Mellitus, penyakit pernafasan kronis dan kanker. Hadirnya buku ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian PTM. Buku ini berisikan informasi seputar PTM seperti definisi, karakteristik, perilaku berisiko, makanan dan minuman yang berisiko terjadinya PTM. Selain itu berisi informasi tentang pencegahan PTM terutama perilaku hidup sehat, kemudian diet makanan bagi penderita PTM dan beberapa makanan khas Indonesia yang berpotensi mencegah PTM serta deteksi dini PTM. Buku ini terdiri dari 12 bab, yang meliputi : bab 1 pendahuluan; bab 2 penyakit tidak menular (PTM); bab 3 karakteristik penderita penyakit tidak menular; bab 4 perilaku berisiko penyakit tidak menular; bab 5 makanan dan minuman berisiko penyakit tidak menular; bab 6 faktor risiko terhadap kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia; bab 7 deteksi dini penyakit tidak menular; bab 8 pengeluaran BPJS untuk penyakit tidak menular; bab 9 diet makanan bagi penderita penyakit tidak menular; bab 10 kandungan sayuran, ikan dan masakan Indonesia; bab 11 gambaran penyakit tidak menular di Indonesia dan bab 12 penutup. Buku ini juga dilengkapi dengan daftar table dan daftar gambar.
Buku ajar ini disusun untuk menjadi bahan pembelajaran para peserta program pendidikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah agar lebih mudah mencapai kompetensi dalam hal penanganan gagal jantung kompleks sebagaimana tercantum dalam standar nasional pendidikan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Buku ini disusun berdasarkan referensi baru tentang komorbiditas pada gagal jantung baik komorbiditas kardiovaskular maupun non kardiovaskular. Diharapkan dari buku ini para pembaca dapat memahami dan mampu mengelola komorbiditas pasien gagal jantung dengan baik. Buku ini terdiri dari 12 bab, yang meliputi : bab 1 gagal jantung hipertensif; bab 2 gagal jantung dengan fibrilasi atrial; bab 3 gagal jantung dengan gangguan ginjal; bab 4 gagal jantung dengan anemia; bab 5 gagal jantung dengan diabetes mellitus; bab 6 gagal jantung pada disfungsi hormon tiroid; bab 7 gagal jantung dengan defisiensi hormon anabolic; bab 8 gagal jantung dengan gangguan gastrointestinal; bab 9 gagal jantung dengan obesitas; bab 10 gagal jantung dengan kakeksia; bab 11 gagal jantung dengan penyakit paru kronis; bab 12 gagal jantung pada covid-19. Dilengkapi dengan daftar table, daftar gambar dan daftar singkatan.
Buku Manajemen Diklat Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit diterbitkan dengan tujuan memberikan penjelasan mengenai pentingnya merancang model diklat sesuai kebutuhan rumah sakit dalam rangka meningkatkan kinerja rumah sakit. Buku ini terdiri dari 4 bab, bab pertama memuat tentang pengantar kepemimpinan, selanjutnya pada bab dua berisi konsep manajemen organisasi, bab tiga berisi tentang manajemen pelayanan kesehatan, dan selanjutnya pada bab terakhir berisi tentang model rancangan pelatihan. Buku ini diharapkan menjadi acuan bagi semua rumah sakit dalam merancang suatu pelatihan. Pengembangan kompetensi SDM ini tidak terbentuk dengan otomatis. Kompetensi harus dikembangkan secara terencana agar menjadi kekuatan untuk mendukung pencapaian tujuan rumah sakit. Strategi pengembangan SDM pada dasarnya tidak hanya melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan, tetapi ada banyak cara untuk mengembangkannya. Strategi pengembangan SDM. Satu di antara upaya peningkatan mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit diperlukan suatu pelatihan, untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan pelayanan prima.
Kegawatan kardiologi merupakan masalah yang dapat mengelabui petugas kesehatan karena penampakan pasien yang terkadang terlihat tidak gawat. Buku Pitfalls pada Kardiologi secara sederhana membahas kesalahan dan jebakan yang sering terjadi pada pasien kegawatan kardiologi. Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi menarik dan bahasa yang mudah dipahami. Ko-asisten, dokter internship maupun dokter umum yang baru berpraktik mandiri dapat membaca buku ini sebagai bekal saat berhadapan dengan pasien kardiologi Buku ini terdiri berisi 3 pembahasan yang utama yang meliputi : Penyakit jantung coroner; Aritmia, kematian jantung mendadak dan sinkop; dan Rawat intensif dan kegawatan kardiovaskuler.
Pemeriksaan klinis dasar yang baik dan benar merupakan dasar untuk menegakkan diagnosis pasien sehingga mahasiswa kedokteran dan dokter umum dapat memahami kapan pasien perlu dirujuk untuk mendapatkan pelayanan Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Pemeriksaan dasar yang tepat juga menentukan pemberian program rehabilitasi untuk mempertahankan dan/atau mengembalikan fungsi pasien yang terganggu sesuai kemampuan yang masih ada. Upaya ini dapat mencegah kecacatan primer, sekunder, dan tersier sehingga kualitas hidup pasien dapat ditingkatkan.
Membaca CT-scan kepala terkadang menjadi hal menyulitkan bagi praktisi medis muda terutama pada kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan keputusan medis segera. Buku 8 Prinsip Dasar Membaca CT-scan Kepala diharapkan dapat membantu mahasiswa kedokteran, dokter umum, residen bedah saraf maupun praktisi medis lainnya dalam memahami cara membaca CT-scan kepala langkah demi langkah secara mudah.
Dispepsia & penyakit refluks gastroesofageal merupakan dua penyakit dengan faktor etiologi yang berdekatan dan sering kali memberikan keluhan gejala yang tumpang tindih. Kedua penyakit ini sering kali mempunyai pengertian yang berbeda-beda di kalangan masyarakat, bahkan di sebagian kalangan tenaga medis dan paramedis.