Yang di ulas dalam buku ini adalah perkembangan permukiman dan perkotaan dari sejak hadirnya permukiman di wilayah yang sekarang di Indonesia. Melalui buku Kaca Benggala ini dicoba ditelaah bagaimana permukiman dengan batu besar hadir pada masa sebelum ada catatan sejarah dan masih bertahan sampai saat ini sampai pada kota yang didominasi bangunan menari di abad ke-21. Artinya suatu gambaran dengan jangkauan waktu lebih dari 2000 tahun. Tidak semua hal dapat digambarkan dalam Kaca Benggala ini dan karena itu buku ini harus dianggap hanya sebagai pengantar. Meskipun demikian diharapkan muatan pengetahuan yang dikandungya dapat memberi inspirasi bagi pembangunan pranata negara yang lebih utuh dan lebih kokoh untuk menata habitat Indonesia
Community Based Tourism (CBT) merupakan sebuah konsep pariwisata yang mampu membantu masyarakat untuk mendapatkan manfaat atas kemajuan pariwisata di wilayahnya. CBT adalah sebuah konsep pariwisata yang dimana pariwisata tersebut dikelola oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan menggunakan konsep pengembangan masyarakat. Pemberdayaan dan pengembangan masyarakat sangat ditekankan dalam konsep CBT, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat merupakan pilar utama agar masyarakat mampu mandiri dan mampu mengelola potensi pariwisata di wilayahnya secara bersama-sama. Konsep CBT juga mengacu pada kearifan lokal setiap wilayah, dimana desa-desa wisata yang dibangun dengan menerapkan konsep CBT menawarkan pariwisata yang memang sudah menjadi budaya wilayah itu sendiri. Keberadaan desa wisata juga mampu mengangkat budaya lokal setiap wilayah di Indonesia. Sehingga, wisatawan baik nusantara maupun mancanegara mengetahui setiap budaya yang ada di wilayah pariwisata yang menjadi tujuannya. Hal tersebut dapat mengangkat keberagaman budaya Indonesia dan menunjukkan bahwa Indonesia merupaan Negara yang kaya dengan budaya