BUDIATI DWI INTAN PUSPITASARI. 23010111120047. 2015. Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) Fermentasi dalam Ransum Itik Pengging terhadap Kualitas Fisik Telur. (The Effect of Utilization of Fermented Seaweed [Gracilaria verrucosa] by Product in the Diet on Physical Quality of Duck Egg). (Pembimbing : EDJENG SUPRIJATNA dan DWI SUNARTI) Penelitian bertujuan untuk mengetahui level optimal penggunaan tepung limbah rumput laut fermentasi sebagai bahan pakan terhadap kualitas fisik telur itik Pengging, meliputi ketebalan cangkang, indeks bentuk telur dan “Haugh unit”. Penelitian dilaksanakan selama 8 minggu pada tanggal 24 Desember 2014 sampai 18 Februari 2015 di Laboratorium Produksi Ternak Unggas dan Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah 125 ekor itik Pengging periode layer dengan umur 32 minggu dan rerata bobot badan 1290,008 ± 124,24 g yang ditempatkan pada kandang liter. Bahan pakan yang digunakan terdiri dari jagung kuning, rumput laut non fermentasi, rumput laut terfermentasi, bungkil kedelai, minyak nabati, bekatul, tepung ikan, CaCO3, premix, methionin, lysin, dan Brotia costulla (sumpil). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, setiap unit percobaan terdiri dari 5 ekor itik. Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut: T0 : ransum kontrol; T1 : ransum mengandung tepung limbah rumput laut tanpa fermentasi 15 %; T2 : ransum mengandung tepung limbah rumput laut fermentasi 15 %; T3 : ransum mengandung tepung limbah rumput laut fermentasi 17,5 %; T4 : ransum mengandung tepung limbah rumput laut fermentasi 20 %. Parameter yang diamati adalah ketebalan cangkang, indeks bentuk telur, Haugh unit dan IOFC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata indeks bentuk telur T0 sampai T4 adalah 79,91%; 79,3%; 79,17%; 78,4% dan 78,52%. Rata-rata Haugh unit T0 sampai T4 adalah 86,12; 83,04; 84,39; 84,99 dan 84,6. Rata-rata ketebalan cangkang T0 sampai T4 adalah 0,36mm; 0,34mm; 0,34mm; 0,33mm dan 0,32mm. Nilai IOFC T0 sampai T4 adalah 692431,7; 700691,9; 540749,4; 508804,9; dan456792,3. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan limbah rumput laut fermentasi dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap ketebalan cangkang, indeks bentuk telur dan Haugh unit. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung limbah rumput laut fermentasi dapat digunakan dalam ransum itik petelur sampai taraf 20% dengan tetap mempertahankan kualitas fisik telur dilihat dari ketebalan cangkang, indeks bentuk telur dan Haugh unit. Nilai IOFC yang lebih menguntungkan diperoleh pada penggunaan tepung limbah rumput laut tanpa fermentasi pada taraf 15%.