RINGKASANrnPRIMASTA ADI PERMANA. 23010110110017. 2014. Pengaruh Taraf Protein dan Lisin Ransum Terhadap Performans Produksi Ayam Kampung (Effect of Dietary Protein and Lisin Level on the Performance Production of Native Chicken) (Pembimbing : UMIYATI ATMOMARSONO dan VITUS DWI YUNIANTO)rnPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pemberian taraf protein dan lisin ransum yang sesuai terhadap performans ayam kampung, yang meliputi pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan konversi ransum, presentase karkas, dan meat bone ratio. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah dapat menentukan dan memberikan informasi tentang taraf protein dan lisin ransum yang sesuai sehingga mampu menghasilkan ayam kampung yang produkstivitasnya optimal yang dipelihara secara intensif.rnMateri penelitian adalah anak ayam kampung sebanyak 240 ekor unsex mulai umur satu hari dengan bobot rata-rata 25,2 ± 1 g (CV 3,97 %). Bahan pakan yang digunakan adalah jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, minyak nabati, tepung ikan, premix, L-lisin HCL, metionin, CaCO3, vaksin dan vitamin. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial (2x3) dengan 4 ulangan, sehingga ada 24 unit percobaan masing-masing unit percobaan berisi 10 ekor ayam kampung dengan perlakuan P1L1 : Protein 17% + lisin 0,6 %, P1L2 : Protein 17% + lisin 0,7 %, P1L3: Protein 17% + lisin 0,8 %, P2L1 : Protein 14% + lisin 0,6 %, P2L2 : Protein 14% + lisin 0,7 %, P2L3 : Protein 14% + lisin 0,8 %. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan analisis ragam uji F pada ketelitian 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Pengaruh nyata dari perlakuan dilanjutkan dengan perhitungan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dengan bantuan SPSS 16.rnHipotesis dari penelitian ini yaitu taraf protein rendah dan taraf penambahan lisin terkecil memberikan pengaruh terbaik terhadap pemanfaatan protein ayam kampung umur 12 minggu yang mencakup konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, dan kualitas karkas yang dihasilkan seperti presentase karkas dan meat bone ratio. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh interaksi antara protein dan lisin ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, presentase karkas, dan meat bone ratio. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penambahan lisin sintesis dalam ransum tidak dapat memberikan pengaruh yang berbeda dalam performans ayam kampung.
RINGKASANrnJESICA SIBARANI. 23010110110006. 2014. Persentase Karkas dan Non Karkas serta Lemak Abdominal Ayam Broiler yang Diberi Acidifier Asam Sitrat dalam Pakan Double Step Down (Percentage of Carcass and Non-Carcass and Abdominal Fat of Broiler Chickens were Given Acidifier Citric Acid in Feed Double Step Down) (Pembimbing : Luthfi Djauhari Mahfudz dan Vitus Dwi Yunianto. B. I.)rnAyam broiler memiliki potensi genetik yaitu daya produktivitas dan efisiensi pakan yang tinggi, hal ini dipengaruhi oleh pakan yang baik. Pakan yang baik pada ayam broiler sangatlah mahal, untuk menekan biaya produksi perlu dilakukan manajemen pemberian pakan, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu menurunkan kadar protein pakan (step down). Step down dikahwatirkan mengakibatkan ayam broiler kekurangan asupan protein dan menghambat pertumbuhan pada ayam broiler, untuk mencegah hal tersebut perlu adanya penambahan feed aditif berupa asam organik (acidifier). Acidifier berupa asam sitrat mampu menurunkan pH dan meningkatkan BAL (bakteri asam laktat) dalam saluran pencernaan. Turunya pH dan meningkatnya BAL pada saluran pencernaan mengakibatkan meningkatnya pencernaan dan penyerapan nutrisi, sehingga ayam broiler mampu bertumbuh dengan baik, produktifitas karkas yang tinggi.rnPenelitian dilakukan pada bulan November – Desember 2013, bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan acidifier asam sitrat dalam pakan double step down (fase stater, dan finisher) terhadap bobot hidup, bobot dan presentasi karkas/ non karkas dan lemak abdominal. Manfaat penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai penambahan acidifier berupa asam sitrat dalam pakan duoble step down terhadap presentasi karkas, non karkas dan lemak abdominal pada ayam broiler. Materi yang digunakan ayam broiler strain Lohmann MB 202 sebanyak 168 ekor terdiri 84 ekor jantan dan 84 ekor betina, umur 7 hari dengan bobot badan rata – rata 186,3 ± 0,68 gram (cv= 0,36). Pakan perlakuan yang terdiri dari jagung, bekatul, minyak nabati, bungkil kedelai, tepung ikan, CaCO3, dan tepung kulit kerang. Metode menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 7 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu: Pakan kontrol (tanpa double step down dan asam sitrat), pakan double step down tanpa asam sitrat, pakan double step down + jeruk nipis 0,8%, pakan double step down + asam sitrat sintetik 0,4; 0,8; 1,2; dan 1,6 %. Data yang diperoleh dianalisis ragam dengan uji F pada taraf 5% dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan (P
RINGKASANrnONY LIPIYANTO. 23010110120018. 2014. Pengaruh Penggunaan Whey dan Feses Sapi Madura sebagai Substrat Biogas terhadap Produksi Metan, Kecernaan Nitrogen dan Total Amonia Nitrogen (The Effect of Whey and Madura Cattle Manure as Substrate in the Biogas Digester on the Methane Production, Nitrogen Digestibility and Total Ammonia Nitrogen). (Pembimbing: AGUNG PURNOMOADI dan SUTARYO).rnTingginya volume limbah feses dari peternakan dapat diolah menjadi biogas. Biogas membutuhkan kadar air 90% untuk menghasilkan gas optimal, alternatif pencair menggunakan whey. Whey mempunyai kandungan nitrogen sehingga dapat dimanfaatkan oleh bakteri untuk menghasilkan gas yang lebih optimal, tetapi apabila kadar nitrogen terlalu tinggi dapat menimbulkan racun.rnTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan whey dalam substrat biogas dengan bahan baku feses sapi Madura terhadap produksi metan, kecernaan nitrogen dan total amonia nitrogen (TAN). Penelitian dilaksanakan bulan Oktober - Desember 2013, di Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.rnMateri yang digunakan dalam penelitian ini adalah feses sapi Madura yang diberi pakan untuk produksi yang baik yaitu sebanyak 2 hidup pokok sebagai bahan utama, whey susu yang diperoleh dari perusahaan keju Indrakila Kabupaten Boyolali dan air sebagai bahan pencair feses, ammonia reagent kit serta larutan NaOH 4% (w/w). Alat yang digunakan adalah 2 buah rangkaian digester dengan kapasitas 7000 ml, karet penutup, botol kaca, selang teflon, malam dan tedlar gas bag. Alat pengukur metan terdiri dari pompa air, gelas ukur kapasitas 1000 ml, rangkaian kayu untuk menopang gelas ukur, selang karet, pompa air dan bak penampung air. Perlakuan yang diterapkan yaitu T1 dengan bahan isian feses sapi madura dicairkan dengan air (FA) dan T2 dengan bahan isian feses sapi madura dicairkan dengan whey (FW). Variabel penelitian yang diamati meliputi produksi metan, nitrogen tercerna dan total amonia nitrogen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan t-test.rnHasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata (P0,05).rnKesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan whey dalam substrat biogas dengan bahan baku feses sapi Madura berpengaruh terhadap produksi metan dengan adanya peningkatan produksi metan yang dihasilkan tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap TAN.