Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh sistem pemeliharaan semi intensif dan intensif terhadap kualitas fisik telur seperti berat telur, berat kerabang, tebal kerabang, warna kuning telur, indeks kuning telur, indeks putih telur dan indeks Haugh. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 April 2018 sampai dengan 10 Mei 2018 di KTT Bulusari, Desa Bulu, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik Tegal petelur yang ada di KTT Bulusari. Itik Tegal yang digunakan berumur 36 – 48 minggu diberi pakan dengan komposisi ransum dari peternak rakyat. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental dengan menggunakan metode survai. Survai dilakukan terhadap semua peternak dari KTT terpilih. Pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Sampel dari KTT terpilih dibedakan menjadi 2 sistem pemeliharaan, yaitu sistem pemeliharaan intensif dan semi intensif. Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan yaitu menyiapkan daftar pertanyaan serta menganalisis kandungan nutrien pakan. Pengambilan sampel telur untuk pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada awal, pertengahan dan akhir penelitian. Sampel telur yang digunakan berjumlah 195 butir yang terdiri dari 90 butir telur itik pemeliharan intensif dan 105 butir telur itik pemeliharaan semi intensif. Pengukuran kualitas fisik telur meliputi berat telur, berat kerabang, ketebalan kerabang, warna kuning telur, indeks kuning telur, indeks putih telur serta indeks Haugh. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan (P>0,05) pada berat telur, berat kerabang, ketebalan kerabang, indeks putih telur dan indeks Haugh. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan (P