PT Citra Resins Industries berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten. Pabrik ini merupakan perusahaan yang memproduksi resin coating berupa resin alkyd yaitu jenis poliester yang mengalami modifikasi dengan menggunakan minyak atau asam lemak. Umumnya, minyak atau asam lemak yang digunakan berasal dari sumber alami, tetapi dalam beberapa kasus, modifikasi juga dapat menggunakan minyak atau asam lemak buatan. Resin Alkyd adalah produk polimer yang banyak dipakai dalam industri cat dan lapisan pelindung. Resin amino merupakan polimer termoset hasil dari reaksi kondensasi formaldehid bersama dengan tambahan seperti urea atau melamin. Resin akrilik adalah produk dari proses polimerisasi akrilat, asam metakrilat, atau turunannya. Proses ini melibatkan reaksi polimerisasi adisi dari monomer-monomer tersebut, sehingga tidak menghasilkan produk samping seperti air, dan resin modifikasi. PT Citra Resins Industries memiliki kapasitas produksi sebesar 18.000 ton/tahun. Pada proses pembuatan resin coating terdiri dari unit penyiapan bahan baku, unit pengolahan bahan, unit thinning, dan unit filtrasi. Resin Urea Melamine Formaldehyde terbentuk dari urea dan formaldehyde, lebih baik untuk aplikasi panel kayu eskterior. Bahan baku cair disimpan dalam IBC, drum, dll., sementara yang padat dalam jumbo bag, karung. Bahan cair dipompa ke reaktor, sedangkan yang padat dimasukkan langsung. Cooling Tower mengatur jumlah bahan cair. Reaksi terjadi dalam reaktor dengan polimerisasi kondensasi, menghasilkan air sebagai produk samping yang harus dihilangkan dengan refluks menggunakan pelarut. Refluks disesuaikan dengan kapasitas kondensasi kondensor. Peralatan utama yang digunakan pada produksi resin terdiri dari reaktor, dillution tank, kondensor, boiler dan Filter Tank. Saran penunjang di PT Citra Resins Industries terdiri dari unit penyediaan air, unit penyediaan tenaga listrik, unit penyediaan udara tekan (vaccum) dan unit penyediaan bahan bakar. Laboratorium PT Citra Resins Industries meliputi adanya pengujian bahan mentah, bahan setengah jadi maupun produk jadi. Begitu pula adanya pengujian pada bahan koreksi, bahan tambahan dan juga pengujian pada bahan bakar yang digunakan. Produk resin coating didistribusikan oleh Departemen Marketing dan Operasi, dimana resin didistribusikan kepada suatu perusahaan untuk diolah kembali menjadi bahan tambahan dalam pembuatan cat. Proses produksi menggunakan alat utama seperti reaktor, kondensor, separator, dillution tank, dan filter tank. Efisiensi neraca massa mencapai 83,66%, sementara efisiensi panas sebesar 75,915 % dan Heat loss sebesar 24,085% sedangkan untuk effisiensi kondensor sebesar 84,91 % dengan nilai dirt factor (Rd) sebesar 0,0554.
PT. Petrokimia Gresik merupakan pabrik penghasil pupuk yang berlokasi di Kota Gresik, Jawa Timur. Jenis pupuk yang diproduksi yaitu NPK Kebomas, NPK Phonska Plus, NPK Petro Nitrat, NPK Petro Ningrat, Petro Niphos, SP-36, SP – 26, Phosgreen, Urea Non- Sub, ZK – Petro, Nitralite, ZA petro, ZA Plus, Phonska Alam, Petroganik Premium, Petro CAS, Kapur Pertanian Kebomas Selain memproduksi pupuk, PT. Petrokimia Gresik juga memproduksi bahan kimia dan produk – produk pengembangan yaitu Amonia (NH3), Asam Sulfat (H2SO4), Asam Fosfat (H3PO4), Aluminium Fluorida (AlF3), Asam Fluosilikat (H2SiF6), Purified Gypsum, Dry Ice (CO2 padat), CO2 cair, dan gas Hidrogen (H2) serta seperti green surfaktan, Petro Biofertil, Petro Gladiator, Petro Fish, Petro Chick, Petro Biofeed. Asam Sulfat menjadi salah satu produk yang dihasilkan di unit Produksi III B dengan kapasitas 1850 ton/hari. Produk ini termasuk kedalam produk non-pupuk yang digunakan juga sebagai bahan baku pembuatan pupuk phonska, ZA, dan asam posfat. Asam Sulfat dibuat dengan mereaksikan gas SO3 hasil pembakarang sulfur dan udara kering yang direksikan kembali dengan O2 dan kemudian diserap oleh asam sulfat stok. Proses produksi dilakukan dengan metode Double Contact Double Absorption. Perhitungan neraca massa dalam pembuatan asam sulfat menggunakan belerang padat sebanyak 17.203 kg/jam, serta udara sebanyak 146.320 Nm3 /jam. Produk yang dihasilkan berupa Asam Sulfat dengan konsentrasi 98,5% sebanyak 54.192 kg/jam dengan efisiensi 85%. Adapun untuk efisiensi panas dalam proses pembuatan Asam Sulfat adalah 86,4%. Utilitas pada pabrik Asam Sulfat Departemen Produksi III B PT. Petrokimia Gresik meliputi unit penyedia air, penyedia steam, energi listrik, penyedia udara proses dan instrument, serta penyedia bahan bakar. Laboratorium yang dimiliki pabrik asam sulfat berfungksi untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas bahan baku, bahan setengah jadi dan produk.
PT Semen Gresik resmi didirikan kembali oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 10 Januari 2014 di Gresik, Jawa Timur. Pendirian PT Semen Gresik merupakan bagian dari proses transformasi korporasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk Perusahaan yang membawahi empat anak usaha, termasuk PT Semen Gresik. Sebagai perusahaan yang bergerak di industri Persemenan, PT Semen Gresik berfokus pada produksi semen termasuk pengelolaan pabrik semen hasil program ekspansi maupun unit produksi eksisting, yakni Pabrik PT Semen Gresik yang berada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Bahan baku semen yaitu batu kapur dan tanah liat yang diambil dari tambang milik PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. Proses pembuatan semen di PT Semen Gresik, Pabrik Rembang menggunakan proses kering yang terdiri dari lima unit yakni unit penyiapan bahan baku, unit pengolahan bahan baku, unit pembakaran dan pendinginan, dan unit penggilingan akhir dan unit pengemasan semen. Pada unit utilitas berfungsi sebagai unit penunjang proses yang terdiri dari unit penyediaan air, unit penyediaan tenaga listrik, unit penyediaan udara tekan dan unit penyediaan bahan bakar PT Semen Gresik, Pabrik Rembang melakukan pengendalian kualitas dalam proses pembuatan semen di unit pengendalian proses. Hal ini bertujuan agar semen yang dihasilkan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pengendalian proses dilakukan di Laboratorium. Proses ini terdapat alat sistem transport yang berfungsi mengambil sample dari Mix Pile & Quarry Control, Raw Mill, kiln Feed, Clinker Control dan Cement Control. Sample yang dianalisa dapat dilihat hasilnya di Laboratorium Central Control Room (CCR).