Pewarna makanan merupakan bahan tambahan pangan untuk meningkatkan daya tarik produk makanan. Meskipun memiliki stabilitas dan daya simpan yang lebih baik, pewarna makanan sintetis bersifat karsinogenik dan toksik bagi tubuh. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa antosianin yang dapat dimanfaatkan sebagai pigmen warna merah alami. Namun, senyawa antosianin rentan mengalami kerusakan selama penyimpanan akibat oksigen, cahaya, dan suhu tinggi. Akibatnya, diperlukan kajian mengenai metode enkapsulasi, konsentrasi bahan penyalut, serta sifat fisik dan kimia bubuk antosianin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memproduksi bubuk pewarna alami antosianin kulit buah naga merah menggunakan metode thin layer drying serta studi karakterisasi pada konsentrasi α-cyclodextrin yang berbeda. Pada penelitian ini bubuk pewarna alami kulit buah naga merah dibuat metode thin layer drying menggunakan variasi α-cyclodextrin 5, 10, dan 15% (b/b). Analisa data dilakukan menggunakan ANOVA dan perbedaan signifikan dievaluasi menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) software IBM SPSS Statistics version 25 (IBM Co., Armonk, NY, USA.) pada level signifikansi p ≤ 0,05. Perlakuan penambahan konsentrasi 5% menghasilkan karakteristik terbaik dengan total antosianin sebesar 1,90 mg/L, intensitas warna L* (kecerahan) sebesar 70,47, a* (kemerahan) sebesar 14,76, b* (kuning) sebesar 10,72, kadar air sebesar 4,48%, kadar abu sebesar 64,11%, rendemen sebesar 35,90%, kelarutan sebesar 55,33%. Kata kunci: antosianin, kulit buah naga merah, bubuk pewarna alami
PT Indo Bharat Rayon CS2 Plant merupakan pabrik pertama di asia pasifik yang memproduksi karbon disulfida berbasis metana, dengan rancangan teknologi canggih (seperti pemurnian gas alam melalui Pressure Swing Adsorption), sistem kontrol otomatis melalui DCS (Distributed Control System), unit produksi yang ramah lingkungan (adanya Sulfur Recovery Unit yang dilengkapi Air Demand Analyzer sehingga emisi gas buangan pabrik tetap di bawah batas maksimal standar pemerintah, SO2 < 2600 ppm), serta menjunjung tinggi keamanan kerja (dengan adanya sistem interlock level pada alat yang resiko kecelakaan kerjanya tinggi). Hal tersebut membawa PT Indo Bharat Rayon CS2 Plant mendapatkan serangkaian sertifikasi ISO 140001 (Sistem Manajemen Lingkungan) pada 2002, OHSAS 18001 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pada 2003, dan ISO 450001 (SMK3) pada 2023. PT Indo Bharat Rayon CS2 Plant berlokasi di Kawasan Industri Kujang, Cikampek, Jawa Barat, menjadi cabang unit dari PT Indo Bharat Rayon yang berada di Purwakarta setelah dibeli oleh Aditya Birla Group dari Akzo Nobel Inc. pada tahun 2003. Setelah resmi menjadi bagian Aditya Birla Group, kapasitas produksi karbon disulfida pabrik meningkat hingga 49.000 m3 per tahun. Bahan baku yang digunakan yaitu gas alam (komposisi 82% - 86% metana) yang dipasok dari Pertamina (80%) dan PGN (20%) serta sulfur yang dipasok dari Mitshubishi Jepang. Hasil karbon disulfida sebenyak 80% lalu dipasarkan di dalam negeri, yaitu sebagai suplai PT Indo Bharat Rayon Purwakarta sebanyal 60% dan sisanya dikirimkan ke perusahaan serat kapas domestik lainnya, sedangkan 20% sisanya dipasok ke pasar luar negeri. PT Indo Bharat Rayon CS2 Plant memiliki tujuh unit produksi, diantaranya unit pemurnian gas atau natural gas purification melalui proses PSA (Pressure Swing Adsorption), unit reaksi pembentukan CS2, unit sulfur removal, unit H2S purification, unit CS2 purification, unit penyimpanan CS2, serta unit sulfur recovery (SRU). Unit pendukung di PT Indo Bharat Rayon CS2 Plant meliputi unit penyedia steam, unit pengolahan air (boiler feed water, cooling water, demin water), unit penyediaan udara tekan, dan unit penyediaan energi listrik. PT Indo Bharat Rayon CS2 Plant tidak menghasilkan limbah terlalu banyak, karena produk samping H2S sudah diolah kembali menjadi sulfur, sehingga hasil limbah berupa sisa pella oil kotor nantinya akan diolah oleh pihak ke-3 yang sudah mendapat izin Kementerian Lingkungan Hidup.
PT Mulia Harvest Agritech (Mulia Harvest) menjadi salah satu penanaman modal asing dari negeri tirai bambu yang meramaikan industri feedmill dalam negeri. Dengan fokus memproduksi beragam produk unggulannya berupa pakan broiler (ayam pedaging) dan layer (ayam petelur), Mulia Harvest memulai produksi pada Mei 2018. Perusahaan ini berlokasi di Kabupaten Grobogan – Jawa Tengah. Produksi pada PT MHA pada tahun 2019 menghasilkan produk berdasarkan macam pakan 36% produk pakan brolier (ayam pedaging), 53% produk pakan layer (ayam petelur), dan 11 % produk lainnya. Total produksi berdasarkan jenis pakan, 49 % berupa pakan jenis pellet, 37% pakan jenis mash, dan 14% berupa konsentrat. Pada proses pembuatan pakan ternak di PT. MHA terdapat 4 proses utama yaitu drying, milling, mixing, packing. PT. Mulia Harvest Agritech memproduksi pakan ternak khususnya pakan ayam dengan bahan baku utama adalah jagung. Bahan baku pembantu yang digunakan adalah Soybean Meal (SBM), Dedak Padi (Rice Bran Fresh), Dried Distillers Grainswith Solubles (DDGS), Wheat Bran, Menir (Broken Rice), Meat Bone Meal (MBM), Corn Gluten Meal (CGM), Chiken Feather Meal (CFM), Lime Stone Fine (Tepung Batu), Lime Stone Chip (Biji Batu). Terdapat pula bahan baku penunjang seperti suplemen makanan, zat aditif, dan olein. Pengiriman dan penerimaan bahan baku keseluruhan menggunakan jalur darat dengan transportasi truck. Untuk produk utama akan dipasarkan ke wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Neraca massa pada Produk Pakan Tipe K788 yang merupakan pakan konsentart adalah massa 2098,3 kg, Produk Pakan Tipe L786 yang merupakan pakan layer adalah 1992,8 kg, Produk Pakan Tipe BR711-SP yang merupakan pakan boiler adalah 2129,8 kg. Neraca panas pada boiler ΔH suplai = 184.567.80,635 kJ/hari, neraca panas pada dryer total ΔH bahan keluar = 7.768.005,11 kJ. Neraca panas pada heat exchanger ΔH suplai = 206.784.295,15 kJ/hari. Laboratorium pada PT. Mulia Harvest Agritech untuk mengecek kualitas sampel pada pakan ternak. Utilitas pada PT MHA yaitu unit kelistrikan(unit PLN), unit laboratorium dan QA/QC (Quality Assurance / Quality Control), unit pengeringan (drying),dan unit penampungan limbah sebagai tempat pembuangan limbah hasil pengeringan jagung seperti abu hasil pembakaran, akan tetapi di PT. MHA tidak memiliki unit pengolahan limbah karena produk yang gagal produksi akan diolah kembali di unit produksi.
PT. Petrokimia Gresik merupakan pabrik penghasil pupuk yang berlokasi di Kota Gresik, Jawa Timur. Jenis pupuk yang diproduksi yaitu NPK Kebomas, NPK Phonska Plus, NPK Petro Nitrat, NPK Petro Ningrat, Petro Niphos, SP-36, SP – 26, Phosgreen, Urea NonSub, ZK – Petro, Nitralite, ZA petro, ZA Plus, Phonska Alam, Petroganik Premium, Petro CAS, Kapur Pertanian Kebomas Selain memproduksi pupuk, PT. Petrokimia Gresik juga memproduksi bahan kimia dan produk – produk pengembangan yaitu Amonia (NH3), Asam Sulfat (H2SO4), Asam Fosfat (H3PO4), Aluminium Fluorida (AlF3), Asam Fluosilikat (H2SiF6), Purified Gypsum, Dry Ice (CO2 padat), CO2 cair, dan gas Hidrogen (H2) serta seperti green surfaktan, Petro Biofertil, Petro Gladiator, Petro Fish, Petro Chick, Petro Biofeed. Asam Sulfat menjadi salah satu produk yang dihasilkan di unit Produksi III B dengan kapasitas 1850 ton/hari. Produk ini termasuk kedalam produk non-pupuk yang digunakan juga sebagai bahan baku pembuatan pupuk phonska, ZA, dan asam posfat. Asam Sulfat dibuat dengan mereaksikan gas SO3 hasil pembakarang sulfur dan udara kering yang direksikan kembali dengan O2 dan kemudian diserap oleh asam sulfat stok. Proses produksi dilakukan dengan metode Double Contact Double Absorption. Perhitungan neraca massa dalam pembuatan asam sulfat menggunakan belerang padat sebanyak 17.237,8 kg/jam, serta udara sebanyak 147.220,2 Nm3 /jam. Produk yang dihasilkan berupa Asam Sulfat dengan konsentrasi 98,5% sebanyak 53.531 kg/jam dengan efisiensi 85%. Adapun untuk efisiensi panas dalam proses pembuatan Asam Sulfat adalah 89,7%. Utilitas pada pabrik Asam Sulfat Departemen Produksi III B PT. Petrokimia Gresik meliputi unit penyedia air, penyedia steam, energi listrik, penyedia udara proses dan instrument, serta penyedia bahan bakar. Laboratorium yang dimiliki pabrik asam sulfat berfungksi untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas bahan baku, bahan setengah jadi dan produk.
PT. Semen Gresik Tbk. yang berlokasi di Desa Kajar, Kec, Gunem, Kab. Rembang, Jawa Tengah. Pabrik ini adalah perusahaan yang memproduksi semen jenis Ordinary Portland Cement (OPC), Pozzolan Portland Cement (PPC), dan Portland Composite Cement (PCC). PT. Semen Gresik Tbk. memiliki kapasitas produksi sebesar 3 juta ton/tahun. Dimana ratarata bahan yang masuk ke dalam raw mil sebesar 722.67 ton/jam yang terdiri dari batu kapur, tanah liat, Copper slag dan pasir silika. Proses pembuatan semen menggunakan proses kering, dimana peralatan utama yang digunakan terdiri dari Roller Mill, Blending silo, Suspension Preheater, Rotary Kiln, Clinker Cooler dan Finish mill. Untuk menjaga mutu produksi, PT. Semen Gresik Tbk, Pabrik Rembang melakukan pemantauan dan analisa terhadap bahan baku yang terdiri dari Mix (Limestone dan Clay), Limestone, Pasir Silika, Copper slag, bahan setengah jadi yang berupa terak atau clinker, serta bahan jadi dan produk yang berupa semen. Sarana penunjang PT. Semen Gresik Tbk. terdiri dari unit penyediaan air, unit penyediaan tenaga listrik, unit penyedia udara tekan dan unit penyediaan bahan bakar. Laboratorium PT. Semen Gresik Tbk. adalah disesuaikan dengan SNI 03-6427 yang meliputi adanya pengujian bahan mentah, bahan setengah jadi maupun produk jadi. Begitu pula adanya pengujian pada bahan koreksi, bahan tambahan dan juga pengujian pada bahan bakar yang digunakan. PT. Semen Gresik Tbk. mendistribusikan produk semen oleh Departemen Pemasaran dan Departemen Distribusi, dimana semen dari sub distributor selanjutnya akan disebarkan ke retail shop (toko pengecer) kemudian ke konsumen. Dari perhitungan neraca massa diketahui massa produk yang dihasilkan sebesar 359.503,81 kg dengan efisiensi 47% dan pada perhitungan neraca panas didapatkan efisiensi panas sebesar 98,35 %.
PT. Petrokimia Gresik memproduksi pupuk dan bahan kimia serta bergerak dalam bidang jasa konstruksi atau engineering. Jenis pupuk yang diproduksi yaitu Zwavelzuur Ammonium (ZA), Urea, Pupuk Fosfat (SP-36), Pupuk Majemuk NPK (dengan merk dagang Phonska dan Kebomas), Pupuk ZK, dan Petroganik, sedangkan produk non xvi pupuk/bahan kimia yang dihasilkan terdiri dari Amoniak (NH3), Asam Sulfat (H2SO4), Asam Fosfat (H3PO4), Alumunium Fluorida (AlF3), Cement Retarder, Asam Klorida (HCl), Asam Fluosilikat (H2SiF6), Purified Gypsum, Dry Ice (CO2 padat), CO2 cair, dan gas Hidrogen (H2). Selain itu, Petrokimia Gresik juga memproduksi produk-produk pengembangan yaitu Petroseed, Petro Gladiator, Petro Fish, Petro Chick, dan Petro Chili. Salah satu produk dari pabrik III adalah Asam Sulfat. Produk ini merupakan produk non pupuk dari PT Petrokimia Gresik. Asam sulfat (H2SO4) ini dibuat dengan mereaksikan gas SO3 yang diperoleh dari hasil hidrasi gas SO2 dengan O2. Salah satu fungsi asam sulfat dalam industri yaitu untuk bahan baku pupuk ZA. Heat exchanger merupakan alat yang digunakan sebagai alat yang memungkinkan untuk terjadinya perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun pendingin. Pada proses pembuatan H2SO4 (Asam Sulfat), heat exchanger digunakan sebagai pendingin asam sulfat. Proses pendinginan asam sulfat dilakukan pada heat exchanger bertipe shell & tube dengan cooling tower sebagai pendingin. Proses pemanasan Asam Sulfat dilakukan pada heat exchanger bertipe shell & tube dengan steam sebagai sumber panasnya. Data yang digunakan dalam perhitungan analisa performa heat exchanger didapatkan berdasarkan pengamatan langsung ke lapangan dan studi literatur. Kata Kunci : Asam sulfat, Heat Exchanger
Pada daerah tropis dan setengah gurun sering ditemukan tumbuhan Semangka, karena semangka adalah tanaman yang tahan terhadap iklim kering sehingga dapat tumbuh di daerah tropis dan setengah gurun. Senyawa pektin dapat dengan mudah ditemukan dalam Albedo semangka, yang mana merupakan sumber pektin yang potensial karena di dalam albedo semangka terkandung senyawa pektin. Salah satu produk olahan yang membutuhkan pektin adalah selai lembaran. Selai lembaran pektin albedo semangka menghasilkan aroma dan rasa yang kurang menarik, sehingga dikombinasikan dengan filtrat buah nanas yang memiliki aroma dan rasa yang menarik, serta memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengaruh kombinasi pektin albedo semangka dan filtrat buah nanas dengan penambahan agar-agar dan karagen terhadap kualitas kimia, fisik, dan mikrobiologi selai lembaran serta menentukan kombinasi pektin albedo semangka dan filtrat buah nanas yang tepat untuk menghasilkan selai lembaran dengan kualitas terbaik.variasi jenis (agar-agar dan karagenan) dan konsentrasi (1,5%, 2,0%, dan 2,5%) hidrokoloid dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi agar-agar dan karagenan terhadap karakteristik fisik, kimia, dan sensori serta mengetahui perlakuan yang menghasilkan karakteristik selai lembaran terbaik. Penelitian ini menggunakan factorial design 23 untuk menentukan variable yang berpengaruh. Analisa yang dilakukan meliputi evaluasi karakteristik fisik (nilai pH dan total padatan terlarut), kimia (kadar air dan serat pangan), dan sensori. Kata Kunci: pektin, albedo semangka, nanas, selai lembaran, agar-agar, karagenan