Aloe vera merupakan pangan fungsional dengan komponen bioaktif sehingga dapat dijadikan sebagai zat antibakteri karena mampu menghambat dan membunuh mikroorganisme yang berpengaruh terhadap stabilitas produk pangan dan lama waktu simpan pangan. Sedangkan ubi jalar ungu selain sebagai pati juga berperan sebagai penginderaan pH alami dengan kandungan antosianin yang melimpah sehingga dapat memantau kesegeran pangan secara realtime. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan edible film halokrimik menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan. Bahan utama yang digunakan berasal dari sumber tumbuhan berupa aloe vera dan ubi jalar ungu. Proses produksi melibatkan pencampuran, gelatinisasi, pengadukan, dan pengeringan. Rasio proses dilakukan dengan perbandingan gel aloe vera dan ubi jalar ungu (80%:20%, 50%:50%, dan 20%:80%), dan zat tambahan berupa gliserin (1,5% dan 2,5%), dan natrium alginat (0,8% dan 1,2%) dengan proses homogenisasi. Uji yang dilakukan adalah uji kekuatan tarik, uji ketebalan film, uji kelarutan dalam air, uji degradibilitas, uji antibakteri S. aureus, uji sensitivitas pH, uji SEM, dan uji FTIR. Kata Kunci : edible film, smart packaging, aloe vera, ubi jalar ungu, realtime
Tanaman Nangka atau dikenal dengan nama latin Artocarpus heterophyllus Lamk merupakan suatu tanaman daerah tropis yang biasanya hanya dimanfaatkan pada bagian daging buahnya saja. Sedangkan terdapat kandungan pati dan selulosa pada kulit buah nangka yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Salah satunya yaitu untuk pembuatan plastik . Pemanfaatan kulit nangka untuk dijadikan plastik mampu mengurangi limbah organik dan limbah plastik yang tidak dapat terurai yang jumlahnya cukup banyak di Indoneseia. Pada penelitian ini dikajii proses pembuatan plastik dari kulit nangka dengan penggunaan variasi yang berbeda yaitu suhu pemanasan, volume gliserol, serta konsentrasi pati dari kulit nangka. Dilanjutkan analisa atau pengujian yaitu analisa ketebalan plastik, ketahanan panas, ketahanan air, serta kemampuan biodegradasi. Didapatkan keadaan optimasi pada proses pembuatan plastik biodegradable dari limbah kutit buah nangka yaitu dengan variabel ekstrak pati kulit nangka (M) 14 gr, suhu pemanasan (T) 80oC, dan volume gliserol (V) 11 mL. Menghasilkan plastik biodegradable dengan ketebalan 0,59 mm, ketahanan panas 131oC, ketahanan air 72,88%, dan kemampuan biodegradasi 80,26%. Kata Kunci: Kulit Nangka, Bioplastik, Biodegradasi
Laut merupakan tempat dimana aliran air sungai-sungai bermuara. Namun, air sungai mengalir ke laut dengan membawa bahan pencemar dari daratan sehingga menyebabkan pencemaran laut. Salah satu bahan pencemarnya adalah sampah plastik. Sampah plastik akan mengalami degradasi menjadi potongan kecil
Gedung Utama Dan Fasilitas Pendukung Pusat Manufaktur Indonesia (Indonesia Manufacturing Center) adalah proyek dari kementrian Perindustrian Republik Indonesia. Proyek ini terletak di Desa Citeko, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Dalam pengembangannya, KEMENPERIN menjalin kerjasama dengan KSO PT. Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama dan PT. Cipta Mandiri Perencana sebagai konsultan perencana. Sementara PT. Daya Cipta Dianrancana bertindak sebagai manajemen konstruksi untuk membangun Gedung Utama Dan Fasilitas Pendukung Pusat Manufaktur Indonesia (Indonesia Manufacturing Center) dengan jenis kontrak gabungan (unit price dan lumpsum). Lingkup pekerjaan struktur dalam proyek Gedung Utama Dan Fasilitas Pendukung Pusat Manufaktur Indonesia (Indonesia Manufacturing Center) mencakup struktur bawah, struktur atas (kolom, balok, plat lantai, tangga), dan pekerjaan lainnya. Laporan Magang ini merupakan hasil dari aktivitas magang selama 180 hari dan merinci proses pembangunan dari aspek struktural, arsitektural, dan manajemen proyek. Kata Kunci : proyek, manufaktur, struktur atas, arsitektural, manajemen
Magang wajib merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa. Sistem program magang wajib yang diterapkan di Sekolah Vokasi jurusan teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur yaitu selama 180 hari atau 6 bulan. Dalam magang kali ini, magang dilaksanakan di dua tempat yang pertama yaitu magang BIM Sekolah Vokasi yang berlokasi di Sekolah Vokasi Undip. Sedangkan magang kedua dilaksanakan di Rumah Sakit Hermina di Pandanaran, Semarang. Pada magang BIM sistem magangnya dilakukan pertim dan bekerjasama dengan dosendosen. Sedangkan pada proyek Rumah Sakit Hermina dibangun oleh PT. Gelora Intan Reksa. Tujuan dari kegiatan magang ini yaitu untuk mengetahui dan memahami terkait metode pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan baik dalam project magang BIM maupun di lapangan serta untuk mengidentifikasi masalah yang timbul dan mencari solusi untuk menangani masalah tersebut. Dalam menyusun laporan magang ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu metode observasi, interview, informasi dokumen tertulis internal dan studi literatur. Dalam magang kali ini penulis meninjau pekerjaan RAB, kolom, balok, plat, shear wall serta mengamati permasalahan dampak pembangunan terhadap rumah warga sekitar dan mengamati management proyek. Dengan adanya magang ini, penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan baik di lapangan maupun di non-lapangan. Kata kunci: RAB, kolom, balok, plat, shear wall.