Pencemaran akibat limbah domestik meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah kepadatan penduduk, salah satu limbah domestik yang berpotensi mencemari air tanah tiap harinya adalah limbah deterjen. Sodium Lauryl Sulphate (SLS) merupakan zat aktif yang umum digunakan sebagai bahan baku deterjen, dengan memanfaatkan teknologi membran SLS dapat diolah sehingga kadarnya dalam air dapat menurun hingga tahap yang tidak membahayakan bagi lingkungan. Salah satu basis material yang potensial sebagai material penyusun membran adalah kitosan, dengan memanfaatkan karakteristik kitosan yang mampu berikatan dengan molekul hidrofilik, penambahan silika dilakukan untuk meningkatkan selektifitas membran melalui pengecilan ukuran pori-pori akibat adanya ikatan taut silang antara molekul kitosan dengan silika. Membran termodifikasi silika ini kemudian akan ditinjau performanya melalui pengujian koefisien rejeksi terhadap SLS dan derajat swelling membran; profil morfologi gugus fungsi membran melalui FTIR; serta kuat tarik membran melalui pengukuran dengan Universal Testing Machine. Membran kemudian akan dievaluasi kinerjanya dalam merejeksi SLS dalam limbah deterjen melalui koefisien rejeksi dengan model larutan SLS. Kata kunci: membran kitosan, silika, Sodium Lauryl Sulphate, deterjen
Dalam upaya peningkatan kegiatan ekonomi di Pulau Jawa, Pemerintah telah melakukan berbagai proyek pembangunan salah satunya adalah Pembangunan Jalan Tol Ruas Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Seksi 1 Paket 1.1 Solo – Klaten (STA 0+000 – 22+300). Pengusahaan proyek ini diserahkan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jogja Solo. Berdasarkan pengalaman magang, laporan ini adalah untuk mengetahui stuktur jembatan : bored pile, abutment, girder, dan diafragma. Keempat pekerjaaan tersebut termasuk kedalam Struktur Beton yang secara umum terdiri dari pekerjaan pembesian, bekisting, dan pengecoran. Terdapat juga pekerjaan khusus terkait pengeboran dan erection girder. Pelaksanaan Stuktur Beton dilaksanakan secara detail dan terstruktur mengacu pada manajemen proyek yang direncanakan. Perencanaan meliputi spesifikasi, biaya, mutu, waktu, serta aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (K3L). Kondisi lapangan dan permasalahan yang ada diatasi sesuai dengan pemahaman ilmu pengetahuan di bidang konstruksi. Kata Kunci : Jalan Tol, Jembatan, Struktur Beton, Manajemen Proyek
Proyek pembangunan Pakuwon Residence Bekasi Mixed Use Development merupakan pembangunan yang terdiri dari Apartement, Hotel dan Aeon Mall yang dimiliki oleh PT. Pakuwon Jati, Tbk yang bekerjasama dengan kontraktor utama yaitu, PT. Nusa Raya Cipta, Tbk. Proyek ini terletak di Jl. Pekayon Jaya, Pekayon, Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Adanya pembangun proyek Pakuwon Residence Bekasi Mixed Use Development ini termasuk proyek besar dan sebagai gedung tertinggi di Kota Bekasi sehingga menjadi daya tarik bagi mahasiswa untuk mengikuti program magang dan menambah pengalaman dalam dunia konstruksi. Program magang ini di lakukan oleh mahasiswa selama 6 bulan atau 180 hari kerja dengan syarat – syarat yang telah tercantum dalam pedoman magang. Adapun tujuan dalam program magang ini yaitu, untuk memberikan pengetahuan, pemahaman mengenai metode pelaksanaan yang dilakukan di lapangan, dan untuk menganalisa serta mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Selain itu, program magang ini juga terdapat tinjauan khusus yaitu, kolom, balok, plat lantai, tangga, shear wall, dan pasangan dinding serta memahami manajemen proyek dan permasalahan yang terjadi di lapangan. Dalam tinjauan khusus ini disusun dalam laporan magang yang mana di dapat dengan menggunakan metode observasi, interview, data – data proyek, dan studi literatur. Dengan adanya program magang ini dapat di simpulkan bahwa penulis dapat tercapainya tujuan dari magang, memperoleh pengetahuan dalam dunia konstruksi, dan pengalaman baru serta bermanfaat dalam dunia kerja di bidang konstruksi. Kata kunci: kolom, balok, plat lantai, tangga, shear wall, pasangan dinding
Pembangunan Rumah Susun MBR Semarang dan Pembangunan Rumah Susun Kemensos Surakarta merupakan program pemerintah melalui Direktorat Rumah Susun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang bertujuan untuk menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan masyarakat penyandang disabilitas. Pembangunan Rumah Susun MBR Semarang merupakan gedung bertingkat 3 lantai yang berada di Jalan Dempel Barat, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Pembangunan Rumah Susun Kemensos Surakarta merupakan gedung bertingkat 5 lantai yang berada di Jalan Adi Sucipto, Surakarta. Pendampingan pembangunan kedua rumah susun tersebut mahasiswa magang ditempatkan pada posisi asisten manajemen proyek dan pengawas konstruksi. Kegiatan yang dilakukan berupa persiapan dokumen, monitoring pembangunan, penjadwalan, perhitungan Bill of Quantity (BOQ), peningkatan produktivitas pekerjaan melalui analisis perhitungan Rancangan Anggaran Biaya (RAB), Kurva S, produktivitas alat dan tenaga kerja. Kegiatan magang selanjutnya berupa pendampingan pembangunan rumah swadaya dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), yang bertujuan untuk meningkatkan rumah tidak layak huni (RTLH) menjadi rumah layak huni (RLH). Mahasiswa magang mendampingi pembangunan 10 rumah di Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Mahasiswa ditugaskan untuk persiapan dokumen, pembuatan rencana teknis, rancangan anggaran biaya (RAB), pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kata Kunci: Rumah Susun MBR Semarang, Rumah Susun Kemensos Surakarta, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, Rumah Layak Huni, rencana teknis, perhitungan, penjadwalan, monitoring pembangunan.
Beras analog adalah pangan hasil olahan dari bahan yang karakteristik serta kandungan gizinya hampir menyerupai beras konvensional, seperti serealia dan umbi-umbian. Umbi garut (Maranta arundinaceae L.) adalah tanaman umbi-umbian berkarbohidrat tinggi yang berpotensi sebagai pangan pokok alternatif. Namun tepung umbi garut (Maranta arundinaceae L.) memiliki sifat lengket, sehingga perlu adanya bahan lain sebagai substituen yaitu tepung umbi gembili (Dioscorea esculenta) yang akan memberikan tekstur keras pada beras yang dihasilkan. Penelitian dilakukan agar memperoleh analisis bagaimana dampak adanya tepung umbi garut serta tepung umbi gembili dalam produksi beras analog terhadap karakteristik produk beras analog melalui uji karakteristik komposisi gizi beras analog rendah kalori serta tinggi serat. Karakteristik beras analog terbaik terdapat pada formulasi beras analog dengan rasio tepung umbi garut dan tepung umbi gembili 560:240 gram pada temperature pengukusan 110°C dengan massa karagenan sebanyak 5 gram dan massa konjak sebanyak 10 gram selama 30 menit yang ditentukan berdasarkan kandungan air sebanyak 8,27%, kandungan abu sebanyak 0,33%, kandungan protein sebanyak 6,95%, kandungan lemak sebanyak 1,6%, kandungan serat kasar sebanyak 0,5%, dan kandungan karbohidrat sebanyak 82,58%. Berdasarkan data yang diperoleh, hal ini menyatakan bahwa kandungan gizi beras analog yang diproduksi memenuhi persyaratan spesifikasi kandungan gizi beras yang diizinkan sehingga dapat disimpulkan bahwa beras analog berbasis kombinasi tepung umbi garut dan tepung umbi gembili yang dihasilkan layak menjadi pangan pokok alternatif pengganti beras. Kata kunci: beras analog, umbi garut, umbi gembili, pangan pokok alternatif.
Menjadi bagian dalam pembangunan proyek-proyek di Indonesia adalah salah satu tujuan saya untuk mengambil jurusan Teknik Infanstruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur. Pembangunan Gedung Klinik SuperSkin merupakan bangunan yang di bangun oleh kontraktor CV. Monggo Mas (MOMAS) dengan sifat kontrak Unit Price dan memiliki total 5 lantai, yang terdiri dari 1 Basement dan 4 lantai utama, Letak Gedung tersebut sangat strategis berada di salah satu pusat kota Semarang yang berada di Jl. Sultan Agung. Pada laporan kerja praktik ini membahas tentang pekerjaan struktur atas beton bertulang yaitu pekerjaan kolom, pekerjaan balok, pekerjaan plat lantai, struktur tangga, dan juga pekerjaan lainya terkait proyek ini. Laporan Magang ini didasarkan pada kegiatan magang yang dilaksanakan penulis selama 90 hari kerja. Laporan Magang ini meneliti sekaligus membahas hal-hal mengenai proses kegiatan pembangunan baik dari segi struktural, metode pelaksanaan proyek, manajemen proyek, permasalahan teknis dan solusinya beserta kesimpulan laporan. Kata kunci : Kolom, balok, plat lantai
TOD Rawabuntu di bangun berdasarkan konsep satu kawasan transit yang memudahkan penghuni nya untuk berpergian di kawasan metropolitan DKI Jakarta dengan harga yang terjangkau. Pembangunan TOD Rawa Buntu Samesta Mahata Serpong Tahap II yang di miliki oleh Perum Perumnas dengan nilai kontrak sebesar Rp.129.250.000.000,00 dengan menggunakan mekanisme pembayaran secara Lump Sum Fix Price. Dalam tahap ini terdapat 2 tower yang akan di kerjakan dengan tower A setinggi 33 lantai dan tower B1 setinggi 4 lantai. Pada program magang yang berlangsung selama 6 bulan kalender, penulis mengamati pekerjaan struktur atas yang meliputi pekerjaan kolom, balok, pelat lantai, dan shear wall. Pekerjaan persiapan, pekerjaan penulangan, pekerjaan pemasangan bekisting, pekerjaan pengecoran, pekerjaan pelepasan bekisting, dan pekerjaan perawatan merupakan tahapan yang ada dalam pekerjaan struktur atas. Dalam pelaksanaan proyek terdapat 4 pengendalian yang di lakukan. Pengendalian tersebut adalah pengendalian biaya, pengendalian mutu, pengendalian waktu, dan pengendalian K3L. Kata kunci : Kolom, Balok, Pelat Lantai, Shear Wall, Struktur Atas
Kerja praktek atau magang adalah suatu kegiatan perkuliahan yang mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dalam dunia kerja atau lapangan. Kegiatan magang ini dilaksanakan oleh mahasiwa selama kurun waktu 3 bulan atau 90 hari kerja, dengan syarat-syarat yang telah tercantum di pedoman magang. Adapun lokasi proyek yang dipilih adalah Proyek Pembangunan Gedung FKG, FKM dan Gedung Kuliah Bersama III Universitas Muhammadiyah Semarang. Tujuan dari kerja praktik ini adalah menerapkan teori yang telah didapatkan dalam perkuliahan, mempelajari hal baru di lapangan, dan mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan. Setelah melakukan kegiatan magang. Adapun tinjauan dalam laporan magang ini berfokus pada bore pile, pile cap, tie beam, dan kolom gedung. Selain tinjauan struktural bangunan dalam laporan magang juga membahas informasi, data, dan penugasan yang diberikan Proyek Pembangunan Gedung FKG, FKM dan Gedung Kuliah Bersama III Universitas Muhammadiyah Semarang. Dari hasil pengalaman ini, dapat disimpulkan bahwa kerja praktek atau magang sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena ilmu pengetahuan dan pengalaman didapat dari kerja praktek ini. Kata kunci : Magang, Borepile, Pile Cap, Tie Beam,Kolom