Proyek Pembangunan Queen City Mall & Apartment merupakan proyek konstruksi gedung yang dimiliki oleh PT. Sri Ratu. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih dua hektar pada lokasi yang sangat strategis di pusat kota Semarang, yaitu dikelilingi oleh monumen Tugu Muda, Kota Lama, Lawang Sewu, Stasiun Poncol, DP Mal, Universitas Dian Nuswantoro, dan tempat strategis lainnya. Dalam pembangunan proyek ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemeliharaan. Hingga saat ini progress proyek tersebut telah sampai dikerjakan pada tahap pelaksanaan struktur bawah tepatnya pekerjaan pondasi. Pondasi yang dipakai pada proyek pembangunan Queen City Mall & Apartment ini adalah pondasi bored pile. Laporan magang ini meneliti sekaligus membahas hal-hal mengenai pelaksanaan pekerjaan struktur bawah, yaitu pondasi bored piled. Kata kunci: Queen City Mall & Apartment, struktur bawah, bored pile
Tujuan penulisan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan juga sebagai bentuk pertanggungjawaban mahasiswa terhadap Universitas setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama dua bulan di PT Angkasa Pura I cabang Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta. Selain itu juga memberikan gambaran tentang penggunaan sistem monitoring pada Airfield Lighting System (AFL) di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta. Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, praktikum, interview, searching dan studi pustaka atau literatur mengenai hal hal yang berkaitan dengan sistem monitoring Airfield Lighting System (AFL). Alat tersebut digunakan untuk menunjang kelancaran dalam penerbangan, yang mana fungsinya adalah memberikan informasi mengenai keadaan dari alat bantu pendaratan visual. Sistem monitoring tersebut sangat dibutuhkan mengingat pengoperasian Airfield Lighting System (AFL) yang digunakan terus-menerus sehingga peralatan sering error atau tidak bekerja secara maksimal. Penanganan laporan permasalahan pada Airfield Lighting System (AFL) akan membutuhkan waktu dan respon yang lama karena jarak antara gedung CCR dan Power House yang cukup jauh. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memonitor pengoperasian Airfield Lighting System (AFL) secara remote di Power House sehingga kondisi real di lapangan dapat diperoleh secara cepat dan efisien serta memungkinkan pengguna mendapatkan informasi yang termonitor. Kata kunci: Airfield Lighting System (AFL), pesawat, monitoring.
PT Aneka Gas Industri (AGI) adalah perusahaan gas industri memasok gas industri seperti Oksigen, Nitrogen, dan gas-gas lainnya. PT. Aneka Gas Industri terletak di kawasan industrial Surabaya yaitu di Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Unit utama dalam proses ini adalh Air Separation Plant (ASP) yaitu pemisahan udara berdasarkan titik didihnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses ASP (Air Separation Plant) adalah udara bebas yang berasal dri lingkungan yang terdiri dari campuran beberapa macam gas, antara lain adalah Nitrogen, Oksigen.Bahan pembantu yang digunakan di unit ASP adalah Molecular Sieve (K2O.3Na2.Al2O) dan Freon ( R-134A) 4. Tahapan Proses Air Separation Plant adalah persiapan bahan baku, pendinginan udara umpan, pemurnian udara umpan, pembentukan produk ( pembentukan O2, N2, Ar ), pengisian produk ke storage tank, lorry tank, dan portable gas supply. Alat utama pada unit ASP terdiri dari Moleculer Sieve Tower, Main Heat Exchanger, Lower Column, Upper Column, dan Pure Argon Colum. Pada perhitungan neraca massa didapat efisiensi sebesar 97,058% . Sementara pada perhitungan neraca panas diperoleh nilai efisiensi panas sebesar 97,462% dan heatloss yang didapat sebesar 2,538%. Unit utilitas yang menunjang untuk produksi di PT Aneka Gas Industri SIER antara lain penyediaan air ( air minum dan air pendingin), penyediaan energi listrik, dan penyediaan udara tekan. Alat utama dalam proses air pendingin adalah sand filter, carbon filter, water softener, dan cooling tower. Penyediaan tenaga listrik di lingkungan PT Aneka Gas Industri SIER terdapat sebuah gardu induk PLN berkapasitas 9500 KVA ditransmisikan dari gardu PLN Rungkut. Penyediaan udara tekan untuk keperluan instrumen sebelum proses dijalankan digunakan udara bertekanan dari nitrogen back-up dengan flow 150 m3 /jam. Qooling tower pada penyediaan air pendingin memiliki persentase efektivitas sebesar 84,092% yang didapat dari hasil analisa kinerja cooling tower. Limbah yang terbentuk dari proses produksi Air Separation Plant adalah limbah gas. Limbah gas ini berbentuk waste gas, dan gas ini tidak mengandung senyawa yang membahayakan. PT Aneka Gas Industri SIER tidak menggunakan laboratorium untuk melakukan analisa produk. Tetapi menggunakan quality control yang digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengetahui proses dan hasil produksi sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum sesuai. Analisa yang dilakukan adalah analisa bahan baku, analisa bahan setengah jadi, dan analisa bahan jadi.
Theaflavin dibentuk dari proses fermentasi teh yang berpengaruh terhadap warna, rasa, dan aroma serta kejernihan teh. Theaflavin (TF) menyebabkan teh berwarna coklat kekuningan dengan rasa sepat, Kadar theaflavin berkisar 0,5% – 2,5% dari berat kering, kandungan theaflavin berpotensi digunakan dalam makanan fungsional dan nutraceuticals dalam pencegahan beberapa penyakit, Seperti, obesitas, kanker, atau diabetes, Selain itu hasil salah satu skrining dari struktur kimia yang paling berpotensi sebagai inhibitor RdRp yang aktif pada SARS-CoV-2 adalah senyawa theaflavin.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Sinar UV terhadap kadar theaflavin yang dihasilkan. Pembuatan Theaflavin ini meggunakan metode Fermentasi daun teh yang dilanjutkan dengan Ekstraksi konvensional dan Analisis Kandungan total Theaflavin dengan analisis spektrofotometer UV-Vis. Hasil yang didapat pada percobaan dengan variabel Theaflavin dengan pancaran sinar UV, dengan waktu ekstraksi sebesar 20 menit diperoleh kadar theaflavin sebesar 0,703 %, sedangkan untuk ekstraksi dengan waktu 35 menit diperoleh kadar theaflavin sebesar 0,939 %, dan ekstaksi dengan waktu 63,284 menit diperoleh kadar theaflavin sebesar 0,336 %, pada waktu ekstraksi waktu 63,284 menit terjadi penurunan, hal ini disebabkan karena semakin lama waktu fermentasi menyebabkan perubahan senyawa bioaktif theaflavin menjadi senyawa bioaktif thearubigin, sedangkan untuk hasil pengaruh suhu, mendapatkan hasil berbanding lurus antara suhu dengan hasil theaflavin yaitu pada suhu 23,786 oC diperoleh kadar theflavin 0,642 %, Pada suhu 45 oC diperoleh kadar theaflavin 0,703% dan pada suhu 66,213 oC diperoleh kadar theaflavin 0,757%. Hasil ini menunjukkan bahwa Sinar UV memiliki pengaruh signifikan terhadap theaflavin yang dihasilkan. Kata Kunci : Theaflavin, Fermentasi Teh, Ekstraksi, Sinar UV
Penelitian Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng Bekas Menggunakan Katalis CaO dari Cangkang Kerang Dara di latar belakangi oleh cadangan energi yang keberadaannya semakin menipis. Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang diproduksi dari minyak nabati, ,lemak hewani, limbah minyak, dan lain sebagainya menggunakan proses esterifikasi dan transesterifikasi dengan memvariasikan konsentrasi katalis CaO 2% dan 4%, suhu operasi 50 oC dan 70 oC, serta waktu operasi 50 menit dan 70 menit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan transesterifikasi terbaik dan juga menentukan efek utama yang paling berpengaruh menggunakan metode faktorial desain 2 level 3 variabel. Kondisi transesterifikasi terbaik pada penelitian ini adalah variabel ke-8 dengan penambahan katalis CaO 4% (b/b), lama waktu transeterifikasi 70 menit, dan suhu operasi 70 oC dengan karakteristik biodiesel yang didapat adalah nilai viskositas 4,8908 cSt, densitas 853,2 kg/m3, %rendemen 78,1%, dan perolehan angka setana sebesar 39. Efek utama yang paling berpengaruh adalah % katalis. Kata kunci : Biodiesel, Minyak Goreng Bekas, Cangkang Kerang Dara, Transesterifikasi
Jalan raya merupakan salah satu prasarana penting dalam transportasi darat karena merupakan penghubung antar satu daera dengan daerah lainnya. Dalam jalan raya dapat menghubungkan sentra-sentra produksi dengan wilayah pemasarannya. Namun tingkat pertumbuhan kendaraan yang cukup tinggi dalam beberapa tahun ini dengan panjang dan lebar jalan yang tidak memadai, membuat Pemerintah Jakarta semakin kesulitan mengakomodasi pertumbuhan tersebut. Pemerintah Provinsi Jakarta berusaha mengatasi permasalahan tersebut dan membangun jalan tol lingkar luar Jakarta 2. Salah satu bagian pelengkap jalan tol lingkar luar Jakarta 2 (JORR 2) adalah jalan tol Cimanggis – Cibitung. Jalan tol Cimaggis – Cibitung ini akan menghubungkan Tol Jagorawi, Tol Jakarta – Cikampek, Tol Cibitung – Cilincing, dan Tol Cijago. Pembangunan jalan tol Cimanggis – Cibitung dilaksanakan oleh PT. Waskita Karya (persero), Tbk. Pada Ramp 2.2 Elevated MM2100 pembangunan jembatan terbagi dalam 3 tahapan, yaitu tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemeliharaan. Pada proses pelaksanaan terdapat pekerjaan struktur bawah dan struktur atas. Laporan kegiatan magang ini membahas hal-hal mengenai metode pelaksanaan pekerjaan struktur atas yang meliputi pekerjaan girder, diafragma.
Pembangunan jalan tol Cengkareng – Batu Ceper – Kunciran (STA 25+600 – STA 39+789) adalah salah satu proyek infrastruktur di Tangerang, Banten yang dibangun oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Proyek ini berkonstruksi jalan layang yang dibangun menghubungkan Bandara Soekarno - Hatta dengan Tangerang. Pembangunan jalan tol ini terbagi dalam 3 tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pemeliharaan. Pada proses pelaksanaan terdapat pekerjaan struktur bawah dan struktur atas, pekerjaan stuktur bawah yakni pondasi bore pile dan pile cap. Laporan kegiatan ini membahas hal-hal mengenai metode pelaksanaan pekerjaan struktur bawah.