Kulit pisang Kepok sebagai salah satu limbah rumah tangga dan hanya di buang sia – sia kita sebagai peneliti harus bisa memanfaatkan limbah kulit pisang agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Seharusnya limbah kulit pisang ini harus di olah agar bisa berguna bagi masyarakat sekitarnya, kita sebagai peneliti harus bisa mengelolah limbah kulit pisang agar tidak tercemari penduduk masyarakat dan Komponen kulit pisang terbesar adalah air dan karbohidrat, dan Pemanfaatan nutrisi di bahan kulit pisang pencampuran ragi karna itu kita sebagai peneliti harus mengetahui apa aja yang ada dalam kulit pisang tersebut. Mengkaji pengaruh waktu fermentasi dan volume starter terhadap bioethanol yang di hasilkan. Metode hidrolisis secara enzimatis lebih sering digunakan karena lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan katalis asam. Penelitian ini mengkaji perlakuan NaOH, H2SO4 0,5 n , ZA, dan NPK. Pada pembuatan bioethanol, substrat pada starter fermentasi penelitian dengan konsentrasi 2 dan 3 %, dan dilakukan selama 72 dan 144 jam dengan suhu ruangan (25-35oC)
Tanaman jeruk purut merupakan tanaman jeruk-jerukan dari jenis citrus dengan nama latin Citrus hystrix. Daum jeruk purut memiliki kandungan minyak atsiri sekitar 2-2,5%. Kandungan terbesar dalam minyak atsiri pada daun jeruk purut yaitu sitronelal sebesar 81,49%, sitronelol sebesar 8,22%, linalool sebesar 3,69%, geraniol 0,31%, dan komponen lain sebesar 6,29%. Senyawa-senyawa tersebut dipercaya mampu dimamfaatkan sebagai abtibakteri. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektivitasan minyak atsiri daun jeruk purut dalam sabun aromaterapi sebagai sabun anti bakteri dan mengetahui kondisi optimal pada proses pembuatan sabun padat aromaterapi dengan menggunakan metode factorial design 2 3 . Proses pembuatan sabun padat aromaterapi daun jeruk purut divariasi, dengan batas bawah rasio perbandingan antara penambahan NaOH dan jenis minyak 0,5 : 1 dan batas atas rasio perbandingan antara penambahan NaOH dan jenis minyak 1,5 :1. Jenis minyak yang digunakan pada penelitian batas bawah minyak kelapa dan batas atas minyak zaitun. Dan lama pengadukan pada penelitian batas bawah 20 menit dan batas atas 40 menit. Sabun padat aromaterapi yang dihasilkan akan di uji analisa seperti uji alkali bebas, uji kadar air, uji derajat keasaman (pH), uji organoleptik dan uji antibakteri. Hasil penelitian menunjukan, hasil kadar alkali terbaik 0,024% dengan penggunaan rasio NaOH 0,5, jenis minyak yang digunakan minyak kelapa dan lama pengadukan 20 menit. Hasil kadar air terbaik 13,2% dengan penggunaan rasio NaOH 0,5, jenis minyak yang digunakan minyak kelapa dan lama pengadukan 20 menit. Derajat keasaman (pH) pada penilitian mendapat nilai pH 9,2. Sabun padat aromaterapi minyak atsiri daun jeruk purut menghasilkan zona hambatan antibakteri Staphylococcus Aureus sebesar 57mm.