Text
Hubungan derajat skala postif BTA sputum dengan kadar CA-125, C-reactive protein dan plateletcrit pada tuberkulosis paru aktif
Latar belakang. Pemeriksaan mikroskopis basil tahan asam pada sputum untuk menunjang diagnosis tuberkulosis paru kadang memberikan hasil negatif palsu. Penelitian-penelitian tentang manfaat biomarker lain seperti carbohydrate antigen -125 (CA-125), C-reactive protein (CRP) dan indeks trombosit sebagai piranti mendukung diagnosis tuberkulosis paru aktif masih diperdebatkan.
Tujuan. Membuktikan adanya hubungan antara kadar CA-125, CRP dan plateletcrit dengan derajat positif BTA sputum menurut skala International United Against Tuberculosis (IUATLD) pada penderita tuberkulosis paru aktif.
Metode. Penelitian belah lintang dilakukan dengan melibatkan 41 orang laki-laki yang didiagnosis tuberkulosis paru aktif berusia 18 – 60 tahun di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) wilayah Semarang. Diagnosis dan kategori skala IUATLD ditegakkan berdasarkan BTA sputum. Kadar CA-125, CRP dan plateletcrit dihitung menggunakan alat secara otomatis. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil. Enam belas dari 41 penderita tuberkulosis paru aktif (39%) menunjukan BTA 1+, 14 orang (34%) BTA 2+ dan 11 orang (27%) BTA 3+. Hasil uji korelasi antara kadar CA-125, CRP dan plateletcrit dengan derajat skala positif BTA sputum masing-masing menunjukkan hubungan dengan nilai r=0,836;p=0,000 untuk CA-125, r=0,472;p=0,002 untuk CRP dan r=0,358,p=0,022 untuk plateletcrit.
Simpulan. Terdapat hubungan positif antara derajat skala positif BTA sputum dengan kadar CA-125, CRP dan plateletcrit.
Kata kunci: Tuberkulosis paru aktif, skala IUATLD, CA-125, C-reactive protein, plateletcrit.
Tidak tersedia versi lain