Text
Hubungan antara sumbatan hidung dengan disfungsi tuba eustachius pada penderita rinosinusitis kronik
Latar Belakang: Rinosinusitis kronik (RSK) merupakan inflamasi hidung dan sinus paranasal ≥ 12 minggu dengan keluhan hidung tersumbat. Sumbatan hidung dapat menyebabkan disfungsi tuba eustachius.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara sumbatan hidung dengan disfungsi tuba eustachius pada penderita RSK.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan belah lintang di RSUD Dr. Soeselo Slawi Tegal pada bulan September sampai Oktober 2016. Subyek adalah penderita RSK. Penilaian sumbatan hidung dengan Nose scale dan PNIF. Penilaian disfungsi tuba eustachius menggunakan kurva timpanogram dan/ ETF. Analisis statistik dengan menggunakan uji chi square dan regresi logistik.
Hasil: Didapatkan 63 penderita RSK, usia terbanyak 41-55 tahun (30,2%), perempuan (66,7%), laki-laki (33,3%). Keluhan utama terbanyak hidung tersumbat (44,4%). Lama keluhan terbanyak ≤ 12 bulan (84,1%). Terdapat hubungan antara sumbatan hidung dengan disfungsi tuba eustachius (p=0,004). Konka hipertrofi (p=0,014) dan Rinitis alergi (p=0,001) berpengaruh terhadap kejadian disfungsi tuba eustachius. Uji regresi logistik didapatkan rinitis alergi lebih berpengaruh terhadap kejadian disfungsi tuba eustachius (p= 0,037 RP 7,626)
Simpulan: Terdapat hubungan antara sumbatan hidung dengan disfungsi tuba eustachius pada penderita RSK. Konka hipertrofi dan rinitis alergi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian disfungsi tuba eustachius pada penderita RSK. Rinitis alergi lebih berpengaruh terhadap kejadian disfungsi tuba eustachius.
Kata kunci: Rinosinusitis kronik, Sumbatan hidung, Disfungsi tuba eustachius
Tidak tersedia versi lain