Text
Surgical APGAR Score sebagai prediktor morbiditas dan mortalitas pasca operasi kraniotomi elektif RSUP dr. Kariadi Semarang
Latar belakang: Kraniotomi adalah salah satu prosedur bedah rutin dilakukan dan memiliki morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Surgical Apgar score SAS) adalah skoring yang berdasarkan pada tiga parameter fisiologis yang mudah dihitung: perkiraan jumlah kehilangan darah, denyut jantung (HR) terendah, dan tekanan arteri rerata (MAP) terendah selama periode intra-operatif. SAS juga telah dikaitkan dengan mortalitas pasca operasi bedah saraf oleh semua penyebab dalam studi kohort bedah saraf besar. SAS juga bermanfaat dalam prediksi morbiditas pasca operasi bedah saraf selain kematian
Tujuan: Megetahui hubungan antara Surgical Apgar Score (SAS) dengan kejadian morbiditas dan mortalitas pasca operasi pasien kraniotomi elektif di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cohortre trospektif Total sampel pasien bedah saraf yang menjalani kraniotomi elektif periode Juli – Desember 2016 adalah sebesar 175 pasien. 153 pasien memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik pasien kemudian dikelompokkan menjadi jenis kelamin, dan kelompok umur. Dari data rekam medis pasien, dicatat skor SAS, morbiditas dan mortalitas yang terjadi pasca operasi dan selama perawatan. Untuk melihat hubungan SAS dengan morbiditas dan mortalitas di uji dengan pearson chi square test
Hasil: Pada penelitian ini didapatkan Mortalitas pasca operasi sebanyak 5,9%. Sebanyak 34 (22,2%) pasien memiliki morbiditas danmortalitas selama perawatan dengan komplikasi terbanyak adalah perdarahan yang membutuhkan 4 unit transfusi sel darah merah dalam waktu 72 jam diikuti dengan acute kidney injury dan koma. Setelah stratifikasi SAS, 85 (55,6%) pasien dikategorikan sebagai resiko sedang dengan nilai mean SAS 6,16 (± 0,80), 39 (25,5%) pasien resiko rendah dengan nilai mean SAS 8,33 (± 0,48) dan 29 (19%) pasien adalah resiko tinggi dengan nilai mean SAS 2,9 (± 1,11). Dari keseluruhan 34 pasien yang mendapatkan morbiditas dan mortalitas, mayoritas pasien (86,3%) yang memiliki morbiditas dan mortalitas berada pada kategori resiko tinggi. Pada kelompok resiko rendah tidak ada morbiditas dan mortalitas dibandingkan kelompok resiko sedang, dan kelompok resiko sedang (14,7%) memiliki morbiditas dan mortalitas lebih sedikit dibandingkan kelompok resiko tinggi dengan hasil berbeda bermakna ( P = 0,000)
Simpulan: Skor SAS memiliki korelasi bermakna dengan kejadian morbiditas atau mortalitas. Kejadian morbiditas dan mortalitas terbanyak didapatkan pada angka ≤4
Kata kunci: SAS, kraniotomi, morbiditas, mortalitas
Tidak tersedia versi lain