Text
Perbedaan ekspresi reseptor progesteron (PR) dan Ki-67 pada pasien meningioma derajat I, II, II di RSUP dr. Kariadi
Latar belakang : Meningioma adalah tumor jinak ekstraaksial dari sel meningothelial (Arachnoid). Status reseptor progesteron, derajat histopatologi dan aktifitas proliferasi tumor dapat digunakan sebagai faktor prognosis meningioma. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan ekspresi reseptor progesteron (PR) dan Ki67 pada pasien meningioma derajat I, II, II di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Bahan dan cara : Subyek penelitian merupakan kasus meningoma tahun 2011-2014 di laboratorium Patologi Anatomi RSUP dr. Kariadi yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu derajat I, II, III kemudian dilakukan pengecatan imunohistokimia antibodi monoklonal Ki-67 dan reseptor progesteron, dianalisis dengan uji Krussal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney.
HAsil : Meningoma sebagian besar mengekspresikan reseptor progesteron, tetapi tidak berhubungan secara bermakna dengan derajat meningioma (p=0,132). Terdapat peningkatan ekspresi Ki-67, namun tidak berhubungan secara bermakna dengan derajat meningioma (p=0,437). Berdasarkan uji Mann Whitney. tidak terdapat hubungan yang bermakna antara PR dengan derajat I dan II (p=0,796) dan antara Ki-67 dengan derajat I dan II (p=0,403). Secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara PR dengan meningioma derajat I dan II (p=0,091) dan Ki-67 dengan derajat I dan II secara statistik tidak bermakna (p=0,353). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara PR dengan derajat II dan III (p=0,181) dan antara Ki-67 dengan derajat I dan II (p=0,713).
Kesimpulan : Terdapat peningkatan ekspresi PR dan Ki-67 pada tiap derajat, namun tidak terdapat hubungan yang bermakna pada ekspresi PR dan Ki-67 pada tiap derajat meningioma.
Kata kunci : meningioma, PR, Ki67
Tidak tersedia versi lain