Text
Perbedaan ketebalan serabut saraf retina pasca laser fotokoagulasi parameter modifikasi dan konvensional pada retinopati diabetika
Latar Belakang: Retinopati diabetika (RD) merupakan suatu kelainan mikrovaskular dari penyakit Diabetes Mellitus, yang menyebabkan kebutaan tersering pada usia produktif. Hiperglikemia kronis akan menyebabkan hipoksia dan iskemik jaringan. Iskemik pada jaringan retina akan menstimulus produksi Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF). VEGF merupakan faktor pertumbuhan angiogenesis yang akan memicu terbentuknya neovaskularisasi intraokular. Salah satu talaksana retinopati diabetika adalah laser fotokoagulasi. Penelitian Diabetic Retinopathy Study dan Early Treatment Diabetic Retinopathy Study melaporkan laser fotokoagulasi merupakan teknik standar untuk penatalaksanaan RD serta dapat menghambat progresifitas retinopati diabetika secara efektif. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa laser Panretinal photocoagulation (PRP) dapat menurunkan risiko penurunan tajam penglihatan yang berat. Akan tetapi laser PRP memiliki efek samping yaitu risiko terjadinya penyempitan lapangan pandang perifer, hal ini disebabkan penipisan lapisan serabut saraf peripapil.
Tujuan: Menganalisis perbedaan ketebalan serabut saraf retina pasca laser fotokoagulasi parameter modifikasi dibandingkan parameter konvensional pada penderita RD.
Metoda: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental prospektif randomized control - group pre test - post test design, yang dilaksanakan di Instalasi Rawat Jalan Mata RSUP dr. Kariadi Semarang. Subjek penelitian berjumlah 40 mata penderita RD. Lalu, dilakukan randomisasi dan dialokasikan dalam 2 kelompok. Kelompok pertama mendapat terapi laser fotokoagulasi parameter modifikasi, sedangkan kelompok kedua mendapat terapi laser fotokoagulasi parameter konvensional. Pengukuran ketebalan serabut saraf retina menggunakan Stratus Optical Coherence Tomography (OCT), dilakukan pre laser, 1 minggu pasca laser dan 1 bulan pasca laser.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan ketebalan serabut saraf retina yang bermakna antara pre laser, 1 minggu dan 1 bulan pasca laser pada kelompok modifikasi dan konvensional (p > 0,05).
Kesimpulan: Tidak didapatkan perbedaan ketebalan serabut saraf retina yang bermakna antara pasca laser fotokoagulasi parameter modifikasi dibandingkan parameter konvensional
Kata kunci: Retinopati diabetika, Laser fotokoagulasi, Ketebalan serabut saraf retina
Tidak tersedia versi lain