Text
Korelasi kadar MDA (Malondialdehid) dengan derajat keparahan vitiligo
Latar belakang : Vitiligo merupakan kelainan idiopatik akuisita bersifat familial dan cenderung bersifat progresif, jarang terjadi regresi spontan, ditandai dengan adanya macula hipopigmentasi yang khas seperti susu atau kapur, berbatas tegas, bervariasi ukuran dan konfigurasinya. Patogenesis vitiligo menjelaskan terjadinya kerusakan melanosit dengan gambaran khas berupa destruksi sel melanosit yang bersifat progresif disertai ketiadaan produksi melanin. Hal ini mengakibatkan vitiligo secara klinis tampak sebagai makula hipopigmentasi. Vitiligo merupakan kelainan poligenik multifaktorial dengan pathogenesis yang kompleks, antara lain hipotesis autoimun, autositotoksik, neural dan intriksik/genetic. Pada vitiligo menunjukkan adanya pergeseran rasio antioksidan dan pro-oksidan yang terlibat dalam stres oksidatif. Malondialdehid (MDA) atau 4-hidroksi-2-neonenal merupakan produk akhir peroksidasi lipid yang stabil dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian sebagai salah satu petanda biologik terjadinya stress oksidatif yang meningkat. VASI merupakan skor parameter kuantitatif yang bersifat sensitif untuk menilai deajat keparahan vitiligo. Dengan rumus VASI = S (seluruh daerah tubuh) (unit tangan) x (depigmentasi).
Tujuan : Mengetahui hubungan stres oksidatif dengan derajat keparahan vitiligo.
Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasional analitik dengan metode pengambilan sampel consecutive sampling.
Hasil dan kesimpulan : Terdapat korelasi positif yang sangat kuat dan bermakna ([=0,001; r=0,94) antara kadar MDA plasma dan derajat keparahan vitiligo menurut Vitiligo Area Scoring Index.
kata kunci : vitiligo, VASI, malondialdehid
Tidak tersedia versi lain