Text
Hubungan asupan serat pangan dengan perubahan ketebalan tunika intima media arteri karotis interna pasien pasca stroke iskemik
Latar belakang : Aterosklerosis pada pembuluh darah besar merupakan penyebab terbanyak stroke iskemik. Ketebalan tunika intima-media arteri karotis (carotid intima-media thickness/cIMT) merupakan perangkat ukur untuk menilai ateroskerosis dan dihubungkan dengan risiko kejadian stroke. Peningkatan cIMT adalah prediktor terjadinya stroke berulang. Serat pangan mempunyai efek protektif terhadap progresivitas aterosklerosis melalui pengaturan saupan energi total dan kadar lemak dalam darah. Namun hanya sedikit penelitian yang menghubungkan antara asupan serat pangan pasien pasca stroke iskemik dengan progresivitas cIMT.
Tujuan : Membuktikan hubungan antara supan serat pangan dengan peningkatan cIMT pada pasien stroke iskemik. Mediasi dari hubungan ini melalui lipid serum juga diselidiki.
Metode : Penelitian kohort prospektif di klinik saraf RSUP dr. Kariadi Semarang selama 6 bulan dengan subyek pasien pasca stroke iskemik. cIMT diperiksa dengan USG karotis dupleks pada baseline dan 6 bulan follow up. Asupan serat pangan dan asupan lemak diukur dengan food frequency questionnaire semi kuantitatif. Data demografik dan faktor risiko stroke di dokumentasikan saat perekrutan subyek pemeriksaan tekanan darah, serum profil lipid (kolesterol total, LDL-C, HDL-C, TG), GD I, GD II dan HbA1c dikerjakan saat 6 bulan follow up. Analisis data dilakukan dengan program SPSS 22.00. Hubungan antara asupan serat pangan dan progresivitas cIMT dianalisis dengan uji korelasi.
Hasil : Rerata asupan serat pangan total adalah 16,8+2,2 gr/hari. Rerata penambahan cIMT selama pengamatan 6 bulan adalah 0,09+0,04 cm. Semakin besar asupan serat pangan total, semakin kecil penambahan cIMT (p
Tidak tersedia versi lain