Text
Efek Bekam Basah Terhadap Kadar Nitrit Oksida, Tekanan Darah dan Kualitas Hidup (Evaluasi pada Penderita Hipertensi Primer)
Latar Belakang: Hipertensi primer termasuk penyakit kronis dengan prevalensi kasus global mencapai 1,3 miliar. Saat ini masih merupakan penyebab utama kematian dan memiliki potensi komplikasi yang sangat beragam serta membutuhkan biaya pengobatan yang sangat tinggi. Penanganan penyakit dititik beratkan pada tatalaksana farmakologi ditunjang perubahan lifestyle sebagai penatalaksanaan non farmakologi. Meskipun demikian dalam pelaksanaanya di masyarakat, perubahan lifestyle yang dapat menunjang peningkatan kualitas hidup pasien dengan penurunan tekanan darah dan peningkatan nitrit oksida belum mencapai hasil optimal karena membutuhkan waktu lama untuk dapat diadaptasi. Bekam basah merupakan salah satu komplementer hipertensi tetapi minim analisis klinis, alasan tersebut yang mendorong dilakukannya penelitian efek bekam basah terhadap kadar nitrit oksida, tekanan darah dan perubahan kualitas hidup penderita pada hipertensi primer yang mendapatkan terapi amlodipine 5 mg.
Metode: Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen, sampel terdiri dari penderita hipertensi primer grade I yang mengkonsumsi obat amlodipine 5 mg secara rutin, berusia 35-64 tahun dan tidak menderita penyakit kronis lain. Variabel yang diteliti yaitu tekanan darah diukur menggunakan spygomanometer, nitrit oksida diperiksa dengan reaksi griess serta pembacaan menggunakan spektofometri, skor kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner SF36. Analisis crosstab karateristik responden disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji t test, Wilcoxon dan Mann Whitney
Hasil: Penurunan tekanan darah sistolik kelompok intervensi lebih besar dibandingkan kelompok kontrol yaitu 17,69 (SD ± 14,79), dan 5,87 (SD ± 12,94) dengan p value 0,010. Penurunan tekanan darah diastolik pada kelompok intervensi lebih besar dibandingkan kelompok kontrol yaitu 11,56 (SD ± 7,42), dan 0,73 (SD ± 8,79) dengan p value 0,001. Terjadi peningkatan kadar nitrit oksida serum yang pada kelompok intervensi sebesar 2,5 (SD ± 15.57), dan penurunan kadar nitrit oksida serum kelompok kontrol sebesar 0,48 (SD±17,38), dengan p value 0,539. Terjadi peningkatan skor kualitas hidup pada kelompok intervensi sebesar 14,40 (SD ± 19,16) dan penurunan skor kualitas hidup kelompok kontrol sebesar 0,465(SD ± 0,98) signifikansi selisih kedua kelompok adalah 0,007.
Kesimpulan: Bekam basah efektif menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, juga berpengaruh terhadap peningkatan skor kualitas hidup penderita hipertensi primer tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kadar nitrit oksida pasien.
Kata kunci: Hipertensi Primer, Bekam Basah, Kualitas Hidup Pasien Bekam
Tidak tersedia versi lain