Text
Pengaruh Penggunaan Permainan Origami Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Stunting 3-5 Tahun: Studi di Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2020
Stunting masih menjadi salah satu permasalahan pada anak-anak di Indonesia. Stunting merupakan indikasi buruknya status gizi yang digunakan sebagai indikatorjangka panjang untuk gizi kurang pada anak. Kekurangan gizi dapat mengakibatkan gangguan fungsi otak, sehingga hal ini akan berkaitan dengan perkembangan motorik anak. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh permainan origami terhadap perkembangan motorik halus anak stunting (3-5 tahun) di Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Desain penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan Non Randomized Kontrol Group Pretest Posttest Design. Subjek penelitian adalah anak stunting usia 3 – 5 tahun, yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, masing–masing kelompok terdiri dari 30 responden. Variabel bebas yaitu permainan origami, sedangkan variabel terikatnya adalah skor motorik halus (meremas, melipat, menggunting, menggaris). Data penelitian diperoleh melalui kuisioner yang di isi pada saat pretest dan post test. Data penelitian dilakukan uji normalitas dan diuji menggunakan Mann Whitney. Halis penelitian menunjukan rerata usia responden adalah 3,53 tahun dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Terdapat pengaruh permainan origami dengan kemampuan meremas (p=0,016), menggunting (p=0,018), menggaris (p=0,034), namun tidak terdapat pengaruh permainan origami dengan kemampuan melipat (p=0,074). Pada penelitian ini dapat disimpulkan permainan origami dapat meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak stunting.
Kata kunci : motorik halus, origami, stunting.
Tidak tersedia versi lain