Text
Perbedaan Kandungan Fitokimia dan Efektivitas Antibakterial pada Ekstrak, Serbuk dan Bawang Putih Segar Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus (Studi Eksperimen di Laboratorium Terpadu Undip)
Latar Belakang: Penggunaan antibiotik untuk mengobati penyakit infeksi bakteri banyak menimbulkan efek samping dari yang ringan sampai yang berat. Selain efek samping yang berat seperti syok , antibiotik bisa menyebabkan resistensi. Oleh karena itu diperlukan obat alternatif yang berfungsi sebagai antimikroba berasal dari tanaman salah satu diantaranya adalah bawang putih dengan efek samping minimal dan dapat dikonsumsi tiap hari sebagai bahan makanan.
Tujuan: Mengetahui kandungan fitokimia dan efektivitas antibacterial pada bawang putih segar, ekstrak dan serbuk bawang putih dalam pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
Metode : Penelitian menggunakan desain Eksperimen murni dengan Randomized post test with control group design yaitu pemberian bawang putih segar, ekstrak bawang putih dan serbuk bawang putih pada media kultur bakteri melalui metode dilusi. Sedangkan untuk kandungan fitokimia pada 3 jenis sediaan menggunakan Uji Flavonoid, Uji GCMS, Uji FTIR dan Uji HPLC. Analisa data menggunakan uji Kruskalis Wallis dan uji kebermaknaan konsentrasi dengan analisis Post Hoc Mann Whitney.
Hasil: Dari 3 jenis Sediaan yang memiliki kandungan fitokimia lebih banyak jumlahnya melalui uji GCMS adalah bawang putih segar sebanyak 18 zat aktif dibandingkan ekstrak dan serbuk. Sedangkan untuk aktivitas antibakterial dari 3 jenis sediaan adalah bawang putih segar dengan konsentrasi 50% memiliki aktivitas antibakterial sedang dibandingkan ekstrak dan serbuk memiliki aktivitas antibakterial lemah. Jika dibandingkan dengan kontrol positif (amoksilin), bawang putih segar belum bisa memberikan hasil yang efektif dalam menghambat Staphylococcus aureus
Kesimpulan: Kandungan fitokimia pada bawang putih segar lebih banyak dan bawang putih segar 50% belum bisa memberikan hasil yang efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus.
Kata Kunci: Bawang putih segar, Ekstrak bawang putih, Serbuk bawang putih, Allium sativum, Fitokimia, Daya hambat bakteri,Staphylococcus aureus
Tidak tersedia versi lain