Text
Berbagai Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Filariasis Pasca Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA): Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bonang I Kabupaten Demak
Latar Belakang: Kasus baru filariasis selalu ditemukan setiap tahun, sedangkan POPM di Kabupaten Demak telah dilaksanakan sejak tahun 2016, hal ini menunjukkan 2 tahun pertama setelah minum obat masih terjadi penularan filariasis, sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut.
Tujuan : Untuk membuktikan berbagai faktor apakah yang berpengaruh terhadap kejadian filariasis pasca bulan eliminasi kaki gajah.
Metode : Penelitian ini menggunakan kuantitatif dan kualitatif (mix method), dengan pendekatan case control design dan indepth interview dengan tehnik pengambilan sampel secara non probability sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bonang I yang diperiksa darahnya dengan metode survey darah jari. Sampel dalam penelitian ini 26 kasus dan 26 kontrol . Data kuantitatif dianalisis dengan chi-square dan regresi logistic sedangkan data kualitatif dianalisis dengan analisis content.
Hasil : Variabel yang terbukti berpengaruh yaitu tidak menggunakan kelambu saat tidur malam hari (OR= 4,43) 95%CI =1,119-17,545 , dan tidak meminum obat saat POPM (OR= 4,20) 95%CI =1,109-15,938. Variabel yang tidak terbukti berpengaruh yaitu keberadaan breeding place, penggunaan kawat kasa pada ventilasi rumah, adanya nakes pengawas minum obat saat POPM, adanya sosialisasi/ atau penyuluhan oleh TPE sebelum pengobatan massal, kebiasaan penggunakan obat anti nyamuk/repellent, kebiasaan menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah malam hari, jenis pekerjaan, tingkat pengetahuan dan riwayat tinggal di dekmah penderita.
Simpulan : Berbagai faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian filariasis pasca bulan eliminasi kaki gajah adalah keberadaan kelambu, dan praktik minum obat.
Kata Kunci : Filariasis, Bulan Eliminasi Kaki Gajah, Mix Method
Tidak tersedia versi lain