Text
Hubungan Kepadatan Larva dan Infeksi Transovarial pada Nyamuk Aedes aegypti dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD): Analisis Spasial Kejadian DBD di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang
Latarbelakang: Sampai saat ini Demam Berdarah Dengue muncul sebagai Kejadian Luar Biasa. Kejadian DBD di 2 tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2018 IR 14,01/100.000 penduduk ke tahun 2019 IR 70,03/100.000 penduduk. Kemampuan Virus Dengue bertahan hidup di alam oleh dua mekanisme yaitu horizontal dan transovarial.
Tujuan: Bertujuan mengetahui hubungan kepadatan larva dan infeksi transovarial pada nyamuk Aedes aegypti kejadian DBD dengan pendekatan analisis spasial.
Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan observasional analitik yang dilakukan pada bulan Agustus – Oktober dengan total sampel 363 rumah yang dilaksanakan 11 RW di wilayah Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang. Pemeriksaan survei jentik dan pemasangan ovitrap, setelah hasil ovitrap terkumpul dilakukan rearing dan pemeriksaan imunohistokimia pada Aedes aegypti betina umur ≥5 hari.
Hasil: Penularan transovarial virus Dengue pada nyamuk Aedes aegypti betina ditemukan di 8 RW dengan index transmisisi transovarial (ITT) berkisar 5-20%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan kepadatan larva dengan kejadian DBD namun ada hubungan infeksi transovarial pada kejadian DBD (p Value 0,04).
Kesimpulan: Ada hubungan infeksi transovarial pada kejadian DBD dan analisis spasial pada sebaran kasus DBD memiliki berkaitan secara spasial dengan infeksi transovarial.
Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, DBD, Infeksi transovarial, Analisis spasial, Aedes aegypti
Tidak tersedia versi lain