INTEGRATED LIBRARY

Universitas Diponegoro

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Masuk
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu
No image available for this title

Text

Beberapa Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-36 Bulan: Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Woha Kabupaten Bima

JASMAN - Nama Orang; Martini - Nama Orang; Apoina Kartini - Nama Orang;

Latar Belakang:Stunting merupakan indikator adanya masalah kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama. Angka prevalensi stunting di Kecamatan Woha Kabupaten Bima (39,6%) lebih tinggi dari angka prevalensi nasional (30,8%).
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor penyebab kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Puskesmas Woha Kabupaten Bima
Metode Penelitian: Penelitian menggunakan rancangan kasus kontrol dengan pendekatan retrospektif pada 96 sampel di wilayah kerja Puskesmas Woha. Penentuan sampel dengan teknik simplerandomsampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran tinggi badan atau panjang badan anak per umur dan tingi badan orang tua menggunakan alat ukur stadiometer. Analisis data menggunakan chi-square dan regresi logistik dengan metode enter.
Hasil Penelitian:Hasil analisis bivariatterdapat 9 variabel yang terbukti signifikan secara statistik terhadap kejadian stunting antara lain berat badan lahir rendah (p=0,018), panjang badan lahir (p=0,011), tingkat asupan energi (p=0,011), tingkat asupan protein (p=0,005), riwayat penyakit infeksi (0,002), tinggi badan ayah (p=0,012), tinggi badan ibu (0,002), riwayat paparan pestisida (0,004), tingkat pendidikan ibu (0,025). Hasil analisis multivariat yang terbukti signifikan diantaranya asupan energi OR= 3,81 (95% CI= 1,28-11,30), penyakit infeksi OR= 4,837 (95% CI= 1,64-14,27), paparan pestisida OR= 3,47 (95% CI= 1,214-9,95), Tinggi badan ayah OR= 2,484 (95% CI= 1,02-7,95), tinggi badan ibu OR= 5,03 (95% CI= 1,75-14,40). ASI tidak eksklusif, riwayat imunisasi, akses pelayanan kesehatan, pendapatan keluarga dan pemberian makanan papahan tidak terbukti sebagai faktor risiko kejadian stunting.
Kesimpulan:Tinggi badan orang tua (genetik) merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian stunting

Kata Kunci: Kejadian stunting, paparan pestisida, pemberian makanan papahan


Ketersediaan — Sekolah Pasca Sarjana
#
Perpustakaan Pascasarjana Undip TEP 614.4 JAS b 04/2020
394MEPID
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
TEP 614.4 JAS b 04/2020
Penerbit
Semarang : Magister Epidemiologi., 2020
Deskripsi Fisik
xvii, 161 hlm. ; ilus. : 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
614.4
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Stunting
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Jasman, Apoina Kartini, Martini
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

INTEGRATED LIBRARY
Universitas Diponegoro
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?