Text
Audit Energi Detail pada PLTU Batubara dengan Membandingkan Parameter Operasi Aktual dengan Komisioning
Sebagai pengguna energi primer yang dominan hingga tahun 2050 di Indonesia, upaya konservasi energi PLTU batubara perlu ditingkatkan melalui audit energi secara rinci. Indikator kinerja energi pembangkit listrik dinyatakan dengan Net Plant Heat Rate (NPHR) sebagai energi yang dibutuhkan pembangkit untuk menghasilkan satu kWh listrik neto. Audit energi dilakukan dengan membandingkan nilai NPHR antara kondisi aktual dengan komisioning pada beban 61 MW gros melalui prosedur performance test berdasarkan standar ASME PTC. NPHR aktual meningkat karena beberapa faktor yang telah diidentifikasi dengan membandingkan parameter operasi dan kinerja peralatan utama antara nilai aktual dengan nilai komisioning. Selanjutnya deviasi dari masing-masing parameter dengan satuan yang berbeda diubah menjadi satuan heat rate dengan menggunakan referensi dari faktor koreksi NPHR manufaktur dan Southern Company Heat Rate Handbook. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPHR aktual meningkat sebesar 511,91 kkal/kWh dibandingkan nilai komisioning dan berpotensi meningkatkan biaya bahan bakar hingga Rp 17.841.280.000 per tahun. Faktor signifikan yang menyebabkan peningkatan NPHR adalah peningkatan tekanan kondensor, penurunan efisiensi turbin isentropik, dua LPH tidak beroperasi, penurunan efektivitas primary dan secondary air heater, peningkatan kebocoran primary dan secondary air heater. Studi ini menyarankan beberapa rekomendasi untuk mengurangi kerugian tersebut melalui pengendalian operasi dan perbaikan peralatan.
Kata kunci: audit energi, NPHR, efisiensi boiler, turbine heat rate
Tidak tersedia versi lain