Text
Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Balita 24-59 Bulan (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur 1 Kabupaten Demak)
Latar Belakang : Anak yang stunting umumnya akan mengalami hambatan dalam perkembangan kognitif dan motorik, serta pada usia dewasa berisiko terkena penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan obesitas. Pada tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting, lebih dari setengah balita stunting di dunia berasal dari Asia (55%). Penelitian ini bertujuan membuktikan faktor risiko kejadian stunting pada balita 24-59 bulan.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional melalui pendekatan kasus kontrol. Populasi studi adalah semua balita 24-59 bulan di Kabupaten Demak. Sampel sebanyak 64 orang dari 32 kasus dan 32 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi riwayat bayi berat lahir rendah (BBLR), riwayat panjang badan lahir, ASI eksklusif, asupan energi, asupan protein, penyakit infeksi kronis, penyakit kecacingan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), tinggi badan ayah, tinggi badan ibu, jarak kelahiran, dan pendapatan keluarga. Analisis data dilakukan secara bivariat menggunakan Chi Square dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil Penelitian : Variabel yang terbukti merupakan faktor risiko kejadian stunting pada balita 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Guntur 1 adalah asupan energi rendah (p=0,016 ; aOR= 5,780 ; 95%CI 1,379-24,225), tinggi badan ayah
Tidak tersedia versi lain