Text
Analisis Perencanaan Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Tabang, Kalimantan Timur dengan Prinsip Tekno-Ekonomi
Kebutuhan energi listrik semakin tahun semakin meningkat, mengakibatkan bertambahnya penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang ketersediaanya semakin menipis. Hal ini yang menjadi alasan berkembangnya energi baru terbarukan.Menurut data yang diterbitkan pemerintah RUEN bahwa Kalimantan Timur memiliki potensi energi air dan matahari sebesar 13.479 MW. Pada penelitian ini membahas analisis tekno-ekonomi perencanaan pemanfaatan PLTA (reservoir) di Tabang, Kalimantan Timur Dari sisi teknis menganalisis perencanaan desain PLTA yang cocok dengan kondisi sungai belayan. Dari sisi ekonomi menganalisis kelayakan proyek PLTA melalui biaya investasi beserta arus kas hingga umur ekonomis proyek, menggunakan beberapa metode, yaitu Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Benefit Even Point (BEP), Benefit–Cost Ratio (B-CR), dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil analisa teknis dengan debit andal Q(40%) menghasilkan daya output sebesar 278,2 MW dengan 4 generator, daya kemudian ditransmisikan ke Gardu Induk Kembang Janggut dengan jarak ±70 km. Biaya investasi yang dikeluarkan pada perencanaan pembangunan unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Tabang di Kalimantan Timur adalah Rp3.139.926.930.505,00. Nilai bersih sekarang (NPV) PLTA di Tabang bernilai postif (NPV>0) yaitu sebesar Rp1.696.092.599.142,00 dengan periode pengembalian modal (PBP) lebih dari umur ekonomisnya yaitu 8,4 tahun. Titik impas antara pengeluaran dan pendapatan proyek yaitu 14,8 tahun (BEP1) yaitu sebesar 1,195. Laju pengembalian internal (IRR) atau nilai bersih investasi saat ini sama dengan nol pada tingkat suku bunga ke 15,88%. Hasil tersebut menunjukan rencana pembangunan unit PLTA Tabang di Kalimantan Timur secara ekonomi layak untuk dilaksanakan.
Kata kunci: PLTA, analisa kelayakan proyek, metode kelayakan investasi
Tidak tersedia versi lain