Text
“Produksi Adsorben Dari Limbah Kulit Pisang Ambon Terinterkalasi EDTA Untuk Menyerap Ion Logam Cu 2+ dan Studi Kinetika Adsorpi”
Kulit pisang ambon merupakan bahan buangan hasil konsumsi manusia yang sangat
jarang dimanfaatan secara nyata. Kulit pisang ambon memiliki potensi dalam mengikat ion
logam berat dikarenakan mengandung senyawa selulosa dan pektin yang mampu terdeformasi
melalui proses pengarangan sehingga memunculkan pori. Hal tersebut menjadikan kulit pisang
menjadi salah satu alternatif terbaik untuk dijadikan sebagai adsorben karena porositas pada
kulit pisang memungkinkan penggunaannya sebagai agen penyerap. Adsorben merupakan zat
padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida pada proses adsorpsi.
HCL dipilih sebagai aktivator yang berfungsi untuk memperbesar diameter pori karbon kulit
pisang ambon serta mengembangkan volume yang terserap dalam pori-pori karbon yang
sebelumnya sudah terbentuk melalui proses karbonasi. Pada pengaplikasiannya untuk
mengadsorpsi limbah logam berat, karbon aktif kulit pisang ambon dikenal dengan
efektifitasnya terhadap logam tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
modifikasi pada karbon aktif kulit pisang ambon dengan menginterkalasikan EDTA. EDTA
berperan sebagai agen khelat atau ligan dengan kemampuan mengikat logam. Sehingga,
pengembangan karbon aktif kulit pisang ambon dengan interkalasi EDTA dinilai akan mampu
meningkatkan efektivitas dalam melakukan penyerapan limbah logam berat khususnya ion
Cu2+. Karbon aktif kulit pisang ambon termodifikasi EDTA akan ditinjau efisiensinya
menggunakan perhitungan kapasitas adsorpsi melalui Uji Spektrofotometer Serapan Atom
(SSA), serta study kinetika adsorpsi persamaan model isoterm Freundlich dan isotherm
Langmuir. Kemudian identifikasi karakterisasi gugus fungsi adsorben sebelum dan sesudah
modifikasi dengan menggunakan metode Fourier Transform Infra Red (FTIR).
Kata kunci : Adsorben kulit pisang ambon, interkalasi EDTA, adsorpsi logam berat
Tidak tersedia versi lain