Text
Arsitektur Vernakular Mandailing
Lingkungan tempat tinggal masyarakat perdesaan di Indonesia didesain oleh nenek moyang kita tanpa arsitek, tanpa planner (perencana), tanpa masterbuilder. Namun, lingkungan binaan tersebut terbukti lebih tangguh dalam menghadapi segala tekanan, baik tekanan fisik dalam bentuk bencana alam maupun dalam bentuk sebaran penyakit atau pandemi. Resiliensi arsitektur lingkungan binaan ciptaan nenek moyang kita terhadap bencana sudah tidak diragukan lagi, sehingga banyak sekali ide desain bangunan-bangunan arsitektur lokal di setiap daerah di Indonesia yang dijadikan inspirasi oleh para arsitek dalam dan luar negeri sebagai acuan. Tetapi, karya-karya arsitektur lokal yang lahir dari 'tangan dingin' nenek moyang dan dapat mengakomodir kebutuhan masyarakatnya sambil tetap melenggang anggun dalam melakukan daily-activities di tengah pandemi, tentu tidak banyak ditemukan. Penulis berharap, buku ini dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan baru yang berbasis kearifan lokal terutama dalam upaya mitigasi, pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19. Tradisi baik yang berseninambungan dan terbukti tangguh dalam menghadapi pandemi tentu harus dijadikan arahan dalam pengembangan model tata ruang yang responsif.
Tidak tersedia versi lain