Text
Pembuatan dan Karakterisasi Beras Analog dari Kombinasi Umbi Garut (Maranta arundinaceae L.) dan Umbi Gembili (Dioscorea esculenta) sebagai Pangan Pokok Alternatif
Beras analog adalah pangan hasil olahan dari bahan yang karakteristik serta kandungan
gizinya hampir menyerupai beras konvensional, seperti serealia dan umbi-umbian. Umbi garut
(Maranta arundinaceae L.) adalah tanaman umbi-umbian berkarbohidrat tinggi yang
berpotensi sebagai pangan pokok alternatif. Namun tepung umbi garut (Maranta arundinaceae
L.) memiliki sifat lengket, sehingga perlu adanya bahan lain sebagai substituen yaitu tepung
umbi gembili (Dioscorea esculenta) yang akan memberikan tekstur keras pada beras yang
dihasilkan. Penelitian dilakukan agar memperoleh analisis bagaimana dampak adanya tepung
umbi garut serta tepung umbi gembili dalam produksi beras analog terhadap karakteristik
produk beras analog melalui uji karakteristik komposisi gizi beras analog rendah kalori serta
tinggi serat. Karakteristik beras analog terbaik terdapat pada formulasi beras analog dengan
rasio tepung umbi garut dan tepung umbi gembili 560:240 gram pada temperature pengukusan
110°C dengan massa karagenan sebanyak 5 gram dan massa konjak sebanyak 10 gram selama
30 menit yang ditentukan berdasarkan kandungan air sebanyak 8,27%, kandungan abu
sebanyak 0,33%, kandungan protein sebanyak 6,95%, kandungan lemak sebanyak 1,6%,
kandungan serat kasar sebanyak 0,5%, dan kandungan karbohidrat sebanyak 82,58%.
Berdasarkan data yang diperoleh, hal ini menyatakan bahwa kandungan gizi beras analog yang
diproduksi memenuhi persyaratan spesifikasi kandungan gizi beras yang diizinkan sehingga
dapat disimpulkan bahwa beras analog berbasis kombinasi tepung umbi garut dan tepung umbi
gembili yang dihasilkan layak menjadi pangan pokok alternatif pengganti beras.
Kata kunci: beras analog, umbi garut, umbi gembili, pangan pokok alternatif.
Tidak tersedia versi lain