Text
Analisis Daya Dukung lahan Pemukiman di Kecamatan Ngaliyan Kota Seamarang
Proses pembangunan di Kota Semarang saat ini berkembang pesat terutama di wilayah pinggiran kota dimana ketersediaan lahan non terbangunnya masih luas. Kecamatan Ngaliyan menjadi salah satu kecamatan di pinggiran Kota Semarang yang perkembangannya cukup pesat karena merupakan kawasan strategis yang menjadi penghubung antara Kota Semarang dengan Kabupaten Kendal dan terdapat titik-titik pusat kegiatan industri seperti Kawasan Industri Candi, serta jaraknya yang dekat wilayah pengembangan BSB (Bukit Semarang Baru) perkembangannya pesat dalam bidang perdagangan jasa dan perumahan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan adanya fenomena pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat dengan angka laju pertumbuhan penduduk sebesar 10,45% pada tahun 2015-2019 di Kecamatan Ngaliyan dengan segala aktivitasnya yang menyebabkan kebutuhan akan lahan untuk dijadikan hunian juga meningkat sehingga akan berdampak pada kondisi fisik wilayah dan menurunnya kualitas dan daya dukung lahannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentikasi tingkat kemampuan suatu lahan serta menghitung daya dukung permukiman di Kecamatan Ngaliyan sehingga dapat diketahui sejauh mana lahan dapat dikembangkan dan dapat menampung atau tidaknya pertambahan penduduk yang semakin bertambah di masa depan. Metode analisis yang digunakan adalah desktiptif kuantitatif dengan teknik analisis yaitu analisis spasial dengan cara overlay data - data spasial yang kemudian akan menghasilkan sebuah unit pemetaan baru yang akan dipakai menjadi unit unit analisis. Analisis dalam penelitian ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknik Analisis Fisik dan Lingkungan, yaitu analisis kawasan fungsi lindung, penyangga dan budidaya dan analisis kemampuan lahan (SKL). Untuk daya dukung lahan permukiman dihitung dengan beberapa indikator yaitu jumlah penduduk, luas wilayah, luas lahan layak untuk permukiman, luas kawasan fungsi lindung, luas kawasan rentan bencana, dan koefisien kebutuhan ruang (26 m³/jiwa). Hasil analisis menunjukkan bahwa Kecamatan Ngaliyan memiliki 3 kelas kemampuan lahan yaitu pengembangan tinggi (Kelas 1) dengan luasan sebesar 110,59 Ha, kemampuan pengembangan agak tinggi (Kelas II) dengan luasan sebesar 3880,12 Ha, dan kemampuan pengembangan sedang (Kelas III) dengan luasan sebesar 465,13 Ha. Hasil dari kelas kemampuan lahan tersebut kemudian diperoleh klasifikasi daya dukung lahan di Kecamatan Ngaliyan yang terdin atas kawasan potensial dengan luasan sebesar 1892.48 Ha, kawasan kendala dengan luasan sebesar 2303,71 Ha, serta kawasan limitasi yang terdiri atas kawasan rawan bencana dan kawasan lindung dengan luasan sebesar 295.49 Ha Potensi lahan di Kecamatan Ngaliyan tergolong agak tinggi untuk dikembangkan menjadi area permukiman dengan luas lahan layak dijadikan permukiman sebesar sebesar 1994 26 Ha atau memiliki persentase 44% dari luas wilayah keseluruhan. Hasil perhitungan proyeksi penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Di Kecamatan Ngaliyan mengalami peningkatan sebesar 60.572 jiwa dari tahun 2019 hingga tahun 2039. Perhitungan daya dukung permukiman di Kecamatan Ngaliyan sampai tahun 2039 mayoritas memiliki nilai DOPm1 yang mana masih mampu untuk mendukung penduduk untuk bermukim sampai tahun 2039. Proyeksi nilai DDPm di Kecamatan Ngaliyan tahun 2024-2039 mengalami penurunan nilai DDPm mendekati daya dukung maksimum pada beberapa kelurahan kondisi mi menggambarkan bahwa pertumbuhan penduduk dan perkembangan kawasan permukiman ka tidak diolah dengan baik maka akan terjadi degradasi atau menurunnya kualitas lingkungan.
Tidak tersedia versi lain