Text
Optimasi Proses Ekstraksi Theaflavin Dari Fermentasi Daun Teh Dengan Pancaran Sinar UV
Theaflavin dibentuk dari proses fermentasi teh yang berpengaruh terhadap warna, rasa, dan aroma serta kejernihan teh. Theaflavin (TF) menyebabkan teh berwarna coklat kekuningan dengan rasa sepat, Kadar theaflavin berkisar 0,5% – 2,5% dari berat kering, kandungan theaflavin berpotensi digunakan dalam makanan fungsional dan nutraceuticals dalam pencegahan beberapa penyakit, Seperti, obesitas, kanker, atau diabetes, Selain itu hasil salah satu skrining dari struktur kimia yang paling berpotensi sebagai inhibitor RdRp yang aktif pada SARS-CoV-2 adalah senyawa theaflavin.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Sinar UV terhadap kadar theaflavin yang dihasilkan. Pembuatan Theaflavin ini meggunakan metode Fermentasi daun teh yang dilanjutkan dengan Ekstraksi konvensional dan Analisis Kandungan total Theaflavin dengan analisis spektrofotometer UV-Vis. Hasil yang didapat pada percobaan dengan variabel Theaflavin dengan pancaran sinar UV, dengan waktu ekstraksi sebesar 20 menit diperoleh kadar theaflavin sebesar 0,703 %, sedangkan untuk ekstraksi dengan waktu 35 menit diperoleh kadar theaflavin sebesar 0,939 %, dan ekstaksi dengan waktu 63,284 menit diperoleh kadar theaflavin sebesar 0,336 %, pada waktu ekstraksi waktu 63,284 menit terjadi penurunan, hal ini disebabkan karena semakin lama waktu fermentasi menyebabkan perubahan senyawa bioaktif theaflavin menjadi senyawa bioaktif thearubigin, sedangkan untuk hasil pengaruh suhu, mendapatkan hasil berbanding lurus antara suhu dengan hasil theaflavin yaitu pada suhu 23,786 oC diperoleh kadar theflavin 0,642 %, Pada suhu 45 oC diperoleh kadar theaflavin 0,703% dan pada suhu 66,213 oC diperoleh kadar theaflavin 0,757%. Hasil ini menunjukkan bahwa Sinar UV memiliki pengaruh signifikan terhadap theaflavin yang dihasilkan.
Kata Kunci : Theaflavin, Fermentasi Teh, Ekstraksi, Sinar UV
Tidak tersedia versi lain