Text
HUBUNGAN LAMA PEMBERIAN ANTIRETROVIRAL DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENDERITA TERINFEKSI HIV
Latar belakang: Pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada Human immunodeficiency virus (HIV) mempunyai peran dalam pencegahan penularan HIV, karena obat ARV memiliki mekanisme kerja mencegah replikasi virus yang secara bertahap menurunkan jumlah virus dalam darah. Nucleoside analogue reverse transcriptase inhibitors (NRTI) merupakan salah satu jenis ARV yang memiliki efek samping gangguan pendengaran. Tujuan: Mengetahui hubungan lama pemberian ARV dengan gangguan pendengaran pada penderita terinfeksi HIV. Metode: Penelitian belah lintang pada penderita HIV umur 19-59 tahun yang sedang menjalani pengobatan ARV di klinik VCT RSUP Dr. Kariadi Semarang periode Maret – April 2020. Sampel ditentukan sebanyak 91. Diagnosis dan pemberian obat ARV ditentukan oleh sejawat penyakit dalam. Keluhan gangguan pendengaran terdiri dari tinitus dan/atau kurang pendengaran. Analisis data menggunakan uji chi-square dan fisher’s exact. Hasil: Didapatkan 91 responden yang mendapat ARV. Laki-laki 62 orang (68,1%) Perempuan 29 orang (31,9%) umur termuda 19 tahun, tertua 52 tahun, rerata umur 34,8 tahun. Lama pemberian ARV tidak berhubungan dengan tinnitus (p= 0,502), kurang pendengaran (p= 0,661), dan gangguan pendengaran (p=0,338). Kesimpulan: Lama pemberian ARV tidak berhubungan dengan gangguan pendengaran.
Kata kunci: Human immunodeficiency virus, Anti Retroviral, gangguan pendengaran
Tidak tersedia versi lain