Text
Faktor risiko disleksia pada anak Sekolah Dasar di Kota Semarang
Latar belakang : Disleksia merupakan kesulitan belajar spesifik yang mempengaruhi prestasi akademik anak. Orang tua dan guru sering salah mengartikan anak disleksia sebagai anak dengan keterbelakangan. Penelitian mengenai disleksia di Indonesia masih sangat terbatas. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi disleksia dan faktor risiko yang menyertainya. Metode : Studi potong lintang dilakukan di Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Total subyek penelitian berjumlah 241 siswa yang tersebar di 16 Sekolah Dasar dan 16 Kecamatan Kota Semarang. Kuesioner Colorado Learning Disabilities Questionnaire-Reading / CLDQ-R digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak disleksia. Uji chi-square dan regresi logistik multivariat digunakan untuk mengungkap faktor risiko disleksia. Faktor risiko disleksia yang diteliti adalah jenis kelamin, riwayat disleksia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, lingkungan literasi d rumah dan kebiasaan belajar anak di rumah. Hasil : Prevalensi disleksia pada anak Sekolah Dasar di Kota Semarang adalah 1.23- 17% dan berdasarkan uji logistik multivariate riwayat disleksia pada orang tua mempunyai hubungan yang bermakna dengan terjadinya disleksia (p
Tidak tersedia versi lain