Text
Korelasi kadar serum fosfor darah dengan kejadian sarcopenia pada wanita lanjut usia : Studi menggunakan pemeriksaan dual-energy X-ray absorptiometry (DXA)
Insidensi sarcopenia cukup tinggi pada orang lanjut usia, dengan beberapa dampak negatif yang mempengaruhi kualitas hidupnya. Patogenesis sarcopenia sendiri sangat kompleks dan melibatkan beberapa faktor dalam perkembangannya. Kekurangan kadar serum fosfor dalam darah dapat menyebabkan terjadinya sarcopenia, tetapi kejadian sarcopenia bisa disebabkan faktor lainnya, seperti faktor hormonal, indeks massa tubuh yang tidak normal, dan gaya hidup. Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari beberapa Posyandu Lansia di Semarang yang dimulai sejak Oktober 2018 hingga Juli 2019. Terdapat 28 responden wanita yang berusia lebih dari 60 tahun yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Responden yang mengkonsumsi suplemen fosfor secara rutin dieksklusikan dari penelitian ini. Seluruh responden secara sukarela mengikuti penelitian ini dan telah menandatangani informed consent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar serum fosfor darah dengan kejadian sarcopenia. Status sarkopenia diperoleh dari pemeriksaan sceletal muscle index (SMI) yang diperoleh dari pemeriksaan Dual energy X-ray absorptiometry (DXA), handgrip strength, dan gait speed test. Kadar serum fosfor diperoleh dari uji laboratorium darah. Penelitian ini semakin membuktikan bahwa DXA terbukti sebagai pemeriksaan yang cukup bisa diandalkan untuk mengevaluasi massa otot. Hasil penelitian ini, diperoleh responden dengan sarcopenia tidak ada responden dari kelompok sarcopenia maupun non sarcopenia memiliki kadar serum fosfor dibawah 2,5 mg/dl. sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara kadar serum fosfor dalam darah dengan kejadian sarcopenia.
Kata Kunci : Sarcopenia; kadar serum fosfor; massa otot, DXA
Tidak tersedia versi lain