Text
Korelasi antara densitas massa tulang dengan kadar magnesium serum pada wanita lanjut usia : Studi dengan pemeriksaan dual energy X-ray absorptiometry (DXA)
Wanita lanjut usia, kepadatan massa tulang (BMD) menjadi lebih rendah dan dapat berkembang menjadi osteoporosis, yang dapat meningkatkan risiko patah tulang dan morbiditas pada populasi ini. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi BMD adalah magnesium (Mg). Tidak ada penelitian di Indonesia yang secara khusus menghubungkan BMD dengan kadar magnesium darah pada wanita lanjut usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan massa tulang dan kadar magnesium serum pada wanita lanjut usia. Penelitian ini adalah penelitian observasional-analitik dengan desain cross-sectional. Penelitian ini dilakukan secara prospektif berdasarkan hasil pemeriksaan BMD mulai November 2018 hingga April 2019. Penelitian ini dilakukan pada 29 wanita berusia ≥ 60 tahun. Pemeriksaan DXA dilakukan untuk menilai BMD, tes laboratorium Mg dilakukan untuk menilai kadar magnesium darah. BMD dihitung berdasarkan skor-T vertebra lumbal atau tulang paha, sedangkan kadar Mg diukur dari serum darah. Osteoporosis diidentifikasi pada 55,2% sampel (n = 16), osteopenia pada 34,5% sampel (n = 10), dan BMD normal pada 10,3% sampel (n = 3). Wanita lanjut usia dengan osteoporosis pada penelitian ini, rata-rata kadar Mg = 2,24 ± 0,20 mg / dl. Pada sampel yang menderita osteopenia, kadar Mg = 2,17 ± 0,21 mg / dl. Pada BMD normal, kadar Mg = 2,36 ± 0,12 mg / dl. Tidak ada korelasi yang signifikan antara BMD dengan kadar Mg (P = 0,252, kecenderungan untuk korelasi posotif r = 0,220).
Kata kunci : BMD, DXA, magnesium
Tidak tersedia versi lain