Text
Pengaruh aspirasi trombus selektif terhadap luaran klinis pada penderita sindroma koroner akut dengan elevasi segmen ST yang dilakukan intervensi koroner perkutan primer
Latar belakang: Embolisasi distal koroner berkontribusi terhadap tingginya kejadian kardiovaskular mayor (KKVM) pasca intervensi koroner perkutan primer (IKPP). Aspirasi trombus (AT) manual berpotensi mengurangi embolisasi distal dan memperbaiki perfusi mikrovaskular pada pasien sindroma koroner akut dengan elevasi segmen ST (SKA-EST), terutama pasien dengan badai trombus tinggi. Tujuan: Mengetahui pengaruh aspirasi trombus selektif terhadap luaran klinis pasca IKPP. Metode: Penelitian kohort retrospektif pada pasien SKA-EST dengan onset ≤12 jam dan TIMI Trombus awal grade ≥3 yang menjalani IKPP dengan aspirasi trombus selektif di RSUP Dr. Kariadi periode Januari 2016 – Desember 2019. Luaran klinis yang diobservasi adalah KKVM selama rawat inap yang terdiri dari mortalitas, syok kardiogenik, edema paru akut, aritmia, revaskularisasi ulang, dan stroke. Hasil: Sejumlah 196 pasien memenuhi kriteria, terdiri dari 96 pasien kelompok AT dan 100 pasien kelompok Non-AT. Angka keberhasilan angiografi pada kelompok AT sebesar 97,9%. Kelompok AT mengalami penurunan TIMI trombus lebih baik dibanding kelompok Non-AT (4,31 vs 4,11, p=0,012). Terdapat 15 pasien kelompok AT (15,6%) dan 20 pasien kelompok Non-AT (20%) yang mengalami KKVM pasca IKPP (RR 1,055, IK 95% 0,926-1,202, p=0,424). Pada pasien dengan TIMI Trombus awal grade 5, KKVM pada kelompok AT terjadi lebih sedikit dibanding kelompok Non-AT (13,2% vs 42,9%, p=0,01). Kesimpulan: Aspirasi trombus selektif tidak berpengaruh terhadap KKVM selama rawat inap pasca IKPP. Bila aspirasi trombus dilakukan pada pasien dengan TIMI Trombus awal grade 5, berpotensi menurunkan KKVM pasca IKPP.
Kata kunci: Aspirasi trombus selektif, intervensi koroner perkutan primer, kejadian kardiovaskular mayor, sindroma koroner akut dengan elevasi segmen ST, embolisasi distal.
Tidak tersedia versi lain