Text
Karakteristik pola kuman pada kasus empyema thorax periode tahun 2015-2019
Latar belakang : Infeksi pleura merupakan salah satu penyakit tertua dengan tingkat keparahan yang cukup berat. Empiema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahan dan penggunaan antibiotik baru yang lebih efektif. Penegakkan diagnosis empiema yang cepat dan tepat sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengobatan; bahkan dengan upaya terapeutik yang tepat, mortalitas pasien dengan empiema adalah 15-20% Metode : Penelitian secara analisis deskriptif menggunakan 78 sampel dari instalasi rekam medik RSUP Dr. Kariadi secara total sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil isolat kultur spesimen empyema thorax pada tahun 2015-2019. Hasil : Hasil kultur dari sampel empiema thorax didapatkan Acinetobacter Baumanii sebanyak 2,6%, Candida Albicans sebanyak 3%, Escherichia Coli sebanyak 8%, Klebsiella Pneumoniae sebanyak 10,3%, Mycobacterium Tuberculosis sebanyak 26%, Pseudomonas Aeruginosa sebanyak 3%, Staphylococcus Aureus sebanyak 15%, Staphylococcus Cohnii sebanyak 2%, Staphylococcus Epidermidis sebanyak 1%, dan Staphylococcus Haemolyticus sebanyak 4%. Kesimpulan : Hasil isolat kultur empyema thorax terbanyak disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis sebesar 26% dari total sampel, Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian lain dan teori yangmenuliskan bahwa etiologic terbanyak penyebab empiema adalah patogen penyebab infeksi paru yang mendasari seperti TB paru
Kata kunci : Empiema, Kultur, Mycobacterium Tuberculosis
Tidak tersedia versi lain