Text
Perbandingan pemberian bupivakain 25 mg dengan bupivakain 50 mg intraperitoneum terhadap nilai nyeri pasca operasi laparoskopi ginekologi
Latar belakang : Pemberian analgesia paska pembedahan laparoskopi ginekologi dengan analgetik opiod diperlukan untuk mengurangi nyeri. Analgetik opiod sering terjadi efek samping sistemik sehingga diperlukan analgetik lain untuk mengurangi nyeri paska pembedahan, salah satunya dengan pemberian bupivakain intraperiotoneum. Tujuan: Mengetahui perbedaan efektivitas buvipakain 25 mg dengan bupivakain 50 mg intraperitoneum sebagai analgesia paska pembedahan pada laparoskopi ginekologi. Metode: Penelitian dilakukan dengan uji klinis acak tersamar tunggal pada pasien yang menjalani operasi pembedahan laparoskopi ginekologi di Instalasi Bedah Sentral RSUP dr. Kariadi Semarang. Pasien dibagi menjadi dua kelompok; kelompok pertama mendapatkan bupivakain 25 mg yang diencerkan dengan aqua steril 15 cc dan kelompok kedua mendapatkan bupivakain 50 mg yang diencerkan dengan aqua steril 10 cc, pemberian dilakukan di akhir operasi dengan cara menyemprotkan bupivakain ke dalam rongga peritoneum. Dinilai skor nyeri numeric rating scale (NRS) pada jam 1, 8, 16 dan 24 paska operasi. Analisis statistic data menggunakan chi-square dan uji-U Mann-Whitney. Hasil : Pemberian bupivakain intraperitoneum menurunkan skor nyeri numeric rating scale (NRS) dosis 50 mg memiliki efektivitas yang lebih baik dibandingkan dosis 25 mg (p
Tidak tersedia versi lain