Text
Quality Indicators pemberian antibiotik pada pasien sepsis dan syok septik di RSUP dr. Kariadi Semarang
Latar belakang : Angka kematian pasien sepsis yang dirawat di rumah sakit sebesar 12,8%; pasien dengan sepsis berat sebesar 20,7%; sementara pasien dengan syok septik 45,7%.Studi menunjukkan bahwa sekitar 30-40% pasien tidak mendapatkan pengobatan. Pemberian terapi antibiotik yang tidak tepat dapat menimbulkan hasil yang kurang baik pada pasien . Untuk menilai dan memperbaiki kualitas pemberian antibiotik pada penderita sepsis dan syok septik, dibutuhkan suatu set quality indicators yang valid. Tujuan : Mengembangkan quality indicators untuk menilai kualitas manajemen antibiotik yang dapat digunakan dan diterapkan di RSUP dr. Kariadi Semarang. Metode : Sebelas quality indicators yang berasal dari Pedoman Surviving Sepsis Campaign 2018, Pedoman pemberian antibiotik pada pasien dewasa dengan sepsis (SWAB), Indikator kualitas Dutch SWAB, quality indicators yang dikembangkan oleh Farida H, et al dan quality indicators dari studi Berrevoets diaplikasikan pada 66 rekam medik penderita sepsis dan syok septik. Feasibility dan Performance score kemudian dites untuk menentukan indikator apa saja yang dapat diaplikasikan. Hasil : Dari 11 quality indicators , 1 indikator tidak memenuhi kriteria feasibility, baik karena pencatatan data yang kurang, atau dari factor penderita sendiri. 2 indikator performance score sudah baik sehingga kesempatan untuk adanya perbaikan kecil. 8 indikator akhirnya ditentukan untuk digunakan di RSUP dr. Kariadi Semarang. Simpulan : Didapatkan 8 indikator untuk digunakan di RSUP dr. Kariadi Semarang. Perbaikan dari indikator ini diharapkan akan meningkatkan kualitas manajemen antibiotik pada pasien sepsis dan syok septik.
Kata kunci: Sepsis, Syok Septik, quality indicators, antibiotik.
Tidak tersedia versi lain