Text
Karakteristik klinis diare kronik usia lanjut yang menjalani kolonoskopi (Studi kasus di RSUP dr. Kariadi Semarang periode 2017-2020)
Latar belakang: Diare kronik merupakan masalah yang biasa dijumpai pada lanjut usia oleh klinisi. Kolonoskopi merupakan alat diagnostik dengan akurasi dan sensitifitas sangat baik untuk mendeteksi kelainan saluran cerna dan mempunyai keunggulan dalam membedakan penyebab dari diare kronik. Gambaran kolonoskopi pada penderita diare kronik dapat bervariasi berdasarkan usia. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik diare kronik pada pasien usia lanjut yang menjalani kolonoskopi di RSUP Dr. Kariadi periode 2017-2020. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah semua pasien diare kronik lanjut usia yang menjalani pemeriksaan kolonoskopi di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang memenuhi kriteria inklusi selama periode 2017-2020. Data gambaran kolonoskopi dan histopatologi diambil dari kesimpulan tindakan dan pemeriksaan. Analisis untuk mencari hubungan antara tipe diare kronik dengan gambaran lesi kolonoskopi. Hasil : Sebanyak 120 sampel pasien diare kronik usia lanjut memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan populasi pasien diare kronik lansia di RSDK terdiri atas jenis kelamin laki-laki sebanyak 49,2% dan perempuan 50,8 dengan rerata usia 65,57 tahun. Domisili pasien sampe mayoritas di Semarang (39,1%). Klasifikasi diare kronik lansia di RSDK; diare tipe inflammatory 67,5%dan 32,5% tipe diare watery.Indeks Katz B (25%) merupakan status fungsional terbanyak diare kronik usia lanjut pada penelitian ini. Keganasan merupakan komorbid terbanyak diare kronik lansia (47,5%). Gambaran lesi pada kolonoskopi terbanyak didapatkan lesi massa tumor (44,2%), diikuti inflamasi (15%), gambaran lesi multiple (13,3%) dan polip (8,3%). Lokasi lesi terbanyak di rectum (30,8%), rectosigmoid (22,5%), colon descenden (10,8%), colon sigmoid (8,3%) dan lokasi multiple (9,2%). Gambaran histopatologi didominasi gambaran malignansi (45,8%).Terdapat riwayat penggunaan antibiotik pada pasien diare kronik usia lanjut sejumlah 17,5%. Analisis statistik menggunakan uji Mann-Whitney, hubungan antara tipe diare dengan abnormal hasil kolonoskopi didapat p value = 0,023 (α>0,05). Kesimpulan : Mayoritas pasien diare kronik usia lanjut yang menjalani kolonoskopi di RSDK tergolong tipe diare inflammatory, dengan status fungsional Katz B, gambaran lesi kolonoskopi terbanyak adalah massa tumor dengan gambaran histopatologi terbanyak berupa malignansi. Sebagian besar pasien diare kronik usia lanjut tidak terdapat Riwayat penggunaan antibiotik. Terdapat hubungan antara diare kronik tipe inflammatory pada usia lanjut dengan hasil kolonoskopi abnormal.
Kata Kunci : diare kronik, usia lanjut, kolonoskopi
Tidak tersedia versi lain