Text
Hubungan antara depresi dengan risiko bunuh diri pada remaja SMA di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan
Latar belakang : Berdasarkan data WHO tahun 2017, remaja Indonesia usia 13-17 tahun sebanyak 3,9% telah mencoba bunuh diri minimal satu kali dalam satu tahun terakhir. Bunuh diri merupakan sebab kematian terbanyak ke dua pada rentang umur 15-29 tahun. Penyebab utama kasus bunuh diri adalah depresi, sehingga depresi menjadi target rencana aksi kesehatan mental WHO tahun 2013-2020. Di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah telah terjadi peningkatan angka kejadian bunuh diri dalam 5 tahun terakhir. Kecamatan Purwodadi berada pada urutan ketiga dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak pada usia lanjut. Berbeda dengan data WHO bahwa jumlah kejaidan bunuh diri terbanyak saat ini adalah pada usia muda. Tujuan: Mengetahui hubungan antara depresi dengan risiko bunuh diri. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional yaitu semua responden dilakukan observasi dan pengukuran variable pada satu waktu. Sampel adalah siswa SMA N 1 Purwodadi Kabupaten Grobogan yang memnuhi criteria inklusi dan eksklusi. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode simple random sampling. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner CDI (Child Depression Inventory) dan CSSRS (Columbia-Suicide Severity Rating Scale) versi Indonesia. Hasil : Tidak terdapat hubungan langsung antara depresi dengan risiko bunuh diri pada remaja. Terdapat hubungan antara Negative Mood pada remaja yang mengalami depresi dengan resiko bunuh diri (p
Tidak tersedia versi lain