Text
Perbandingan pemberian analgetik pasca operasi bupivacaine isobarik 0.125% kontinu syring pump dengan bupivacaine isobarik 0.125% bolus dilihat dari kadar neutrofil pada pembedahan orthopedi ekstremitas bawah
Latar belakang : Pembedahan orthopedi ekstremitas bawah merupakan tindakan pada bagian bawah yang meliputi tulang, sendi dan vaskuler. Pembedahan dapat menimbulkan suatu respon stress dalam bentuk metabolik dan fisiologis, sehingga mengubah berbagai respon inflamasi. Inflamasi (peradangan) merupakan reaksi kompleks pada jaringan ikat yang memiliki vaskularisasi akibat stimulus eksogen maupun endogen. Neutrofil memainkan peran utama dalam respon inflamasi dan pertahanan terhadap infeksi pada tubuh. Bupivakain juga ditemukan dapat menekan nyeri karena inflamasi dengan cara menghambat jalur sinyal NF-Kb, mikroglia spinal, dan astrosit. Bupivakain memiliki aktivitas anti inflamasi sistemik yang berperan dalam efek anti alodinia. Penelitian dilakukan karena adanya penelitian terdahulu yang masih bertentangan. Tujuan : Mengetahui perbandingan antara pemberian analgetik pasca operasi bupivakain isobarik 0.125% kontinu syring pump dibandingkan pemberian bupivakain 0.125% bolus dalam menekan reaksi inflamasi pada pembedahan ortopedi ekstremitas bawah. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik eksperimental dengan desain pre dan post test. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok bolus dan pemberian secara kontinu setelah dilakukan tindakan dilakukan pencatatan sebagai hasil follow up setiap subjek penelitian. Pada penelitian ini terdapat 36 sampel penelitian yang terdiri dari 18 pasien (50%) sebagai kelompok dengan pemberian bupivakain isobarik 0.125% syring pump jalan 4 cc/jam dan 18 pasien (50%) sebagai kelompok dengan pemberian bupivakain isobarik 0.125% bolus 10 cc/6 jam. Kedua kelompok diberikan analgetik multimodal ketorolac 30 mg/8 jam post operasi. Hasil : Perbandingan pemberian analgetik pasca operasi bupivacaine isobarik 0.125% kontinu syring pump dengan bupivacaine isobarik 0.125% bolus dilihat dari kadar netrofil pada pembedahan orthopedi ekstremitas bawah secara statistik tidak berbeda bermakna. Secara umum perbandingan kedua kelompok data distribusi rerata BB, TB, BMI, sistolik, diastolik, dan HR didapatkan nilai p > 0.05. Kesimpulan : Penggunaan analgetik pascaoperasi bupivacaine 0,125% secara kontinu syring pump maupun secara bolus menunjukan hasil yang sama baiknya dalam menekan reaksi inflamasi pada pembedahan orthopedi ekstremitas bawah.
Kata Kunci : anestesi; analgetik; epidural; neuraksial; NRS
Tidak tersedia versi lain