Text
Korelasi antara densitas massa tulang dengan kadar serum besi pada wanita lanjut usia : Studi dengan pemeriksaan Dual energy X-ray Absorptiometry (DXA)
Latar belakang : Osteoporosis dapat mengganggu kualitas hidup pada lansia, karena kepadatan mineral tulang menurun seiring dengan bertambahnya usia, tulang juga akan menjadi kurang padat. Kalsium sebagai salah satu mineral utama tulang memegang peranan penting dalam mencegah osteoporosis. Vitamin D memiliki peran penting dalam metabolism kalsium, dan beberapa zat mikro seperti fe (serum besi) memiliki peran penting dalam sintesis kolagen dan metabolism vitamin D. Untuk melakukan diagnosis osteoporosis, modalitas pencitraan radiologi yang digunakan sebagai standar yaitu Dual energy X-Ray Absorptiometry (DXA) untuk mengukur kepadatan mineral tulang. Kadar serum besi darah diumpulkan melalui tes laboratorium secara terpisah. Saat ini tidak ada penelitian khusus yang dilakukan untuk mencari korelasi antara BMD dan kadar serum besi darah wanita lanjut usia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi skor BMD dan kadar serum besi darah. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil : Semua subjek penelitian memiliki kadar serum besi darah normal. Osteoporosis teridentifikasi pada 53,3% samepl (n=16), osteoporosis pads 36,7% sampel (n=11) dan skor BMD normal adalah 10% dari sampel (n=3). Kesimpulan : Pada studi korelasi didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara densitas massa tulang dengan kadar serum besi dalam darah (p=0,053).
Kata kunci : lansia, BMD, DXA, kadar serum besi darah
Tidak tersedia versi lain